Koordinasi dengan Eksekutif
KOMISI
II DPRD Kota Mataram akan melakukan koordinasi dengan Dispenda (Dinas
Pendapatan Kota Mataram). Koordinasi ini menyusul telah mulai mulai dipungutnya
biaya parkir oleh pihak RSUD Provinsi NTB. ‘’Jika menemui kendala di lapangan,
hal ini akan kita komunikasikan dan koordinasikan dengan Dispenda,’’ kata Ketua
Komisi II DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Zaini kepada Suara NTB.
Namun
demikian, Komisi II belum melakukan rapat kerja dengan Dispenda terkait hal
itu. Zaini memberi sinyal akan mengundang dinas pimpinan HM. Syakirin Hukmi itu
untuk menjelaskan potensi pajak parkir di Kota Mataram. Tidak saja parkir RSUD
Provinsi NTB tapi juga di titik-titik lain yang selama ini masih menjadi
sorotan. Seperti di Taman Wisata Loang Baloq, Ruang Terbuka Hijau Selagalas dan
juga Taman Udayana.
Tempat-tempat
itu, menurut Ketua DPC Partai Demokrat Kota Mataram ini, harus jelas siapa
pengelolanya. Sebab, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sempat menyuarakan
keinginan mereka untuk mengelola tiga taman yang selalu ramai didatangi
pengunjung itu. Termasuk mengelola parkir di sana.
Terkait
beberapa hal, pengelolaan parkir di tiga taman itu memang harus diserahkan
kepada SKPD yang paling pantas untuk mengelolanya sesuai aturan yang ada. ‘’Supaya
terintegrasi dengan dinas terkait,’’ cetusnya. Untuk itu, Zaini merasa perlu
berkoordiasi dengan eksekutif bagaimana solusi yang terbaik.
Pengelolaan
parkir di tempat-tempat yang selama ini masih lemah harus benar-benar
terkontrol agar pengamanan terhadap pendapatan asli daerah bisa dilakukan
secara maksimal. Ia menyayangkan bahwa pada beberapa hal yang mestinya menjadi
atensi, justru salah urus. Misalnya pengadaan wahana bermain di Taman Wisata
Loang Baloq yang dilakukan oleh Dinas Pertamanan, namun retribusi pengunjung
yang datang ke sana justru dikelola oleh pihak lain.
Sehingga,
ketika terjadi kerusakan wahana bermain, tidak ada yang mau mengurusnya. ‘’Inikan
yang dibutuhkan komunikasi dan koordinasi antar SKPD. Takutnya nanti ada mis
antara SKPD itu,’’ terangnya. Sehingga saling lempar tanggung jawab. Zaini
berharap Walikota cepat merespon hal ini agar tidak berkembang menjadi sesuatu
yang kurang baik bagi perkembangan pembangunan di Kota Mataram. (fit)
Comments