Antisipasi Pensiun Dini
PEMERINTAH
pusat berencana mempensiundinikan sekitar 1,37 juta ASN (Aparatur Sipil Negara)
se-Indonesia. ASN yang akan menjadi sasaran pensiun dini itu adalah ASN dengan
tingkat pendidikan SD sampai SMA. Data dari BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kota
Mataram menyebutkan bahwa di Kota Mataram sendiri tercatat 1.367 ASN dengan
tingkat pendidikan SMA.
Hal
ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri mengingat jumlah tersebut tidaklah
kecil. Rencana kebijakan pensiun dini itu diambil pemerintah pusat untuk
mengurangi beban negara. Karena setiap tahun, negara harus menyiapkan anggaran
cukup besar untuk membayar gaji ASN. Tetapi, kebijakan itu diyakini akan
membawa dampak yang cukup luas. Bisa-bisa, mereka yang tidak punya jiwa
wirausaha, justru akan menjadi pengangguran pascadipensiunkan.
Karena
selama bertahun-tahun mereka menggantungkan hidup dari gaji sebagai ASN.
Tiba-tiba pemerintah akan melakukan pensiun dini untuk merasionalisasi jumlah
ASN. Jelas ini akan membuat ASN yang termasuk dalam kategori akan
dipensiundinikan, menjadi gelisah. Meskipun, kebijakan itu akan dibarengi
dengan pemberian pesangon.
Karena
belum tentu juga, semua ASN yang dipensiunkan itu mampu mengelola pesangon yang
didapatnya menjadi modal usaha. Karena selama ini mereka terbiasa bekerja di
belakang meja. Sehingga kemungkinan mereka akan kesulitan beradaptasi dengan pekerjaan
mereka yang baru. Sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, pemerintah
daerah harus mulai memikirkan langkah antisipasi seperti apa yang harus
dilakukan dengan adanya kebijakan pensiun dini ASN.
Misalnya,
ASN yang masuk dalam kategori pensiun dini itu diberikan pembekalan atau
pembinaan keterampilan. Sebab jika dilepas begitu saja, bukan tidak mungkin
mereka akan sulit bersaing dengan masyarakat umum. Terlebih Indonesia sudah
memberlakukan masyarakat ekonomi Asean. Sehingga kalau tidak memiliki
keterampilan, tentu akan menjadi sandungan bagi ASN itu untuk mendapatkan kehidupan
yang layak.
Seperti
diketahui, ASN yang termasuk dalam kategori terancam dipensiundinikan itu,
banyak yang usianya di atas 35 tahun. Sehingga, kalau ingin mencari pekerjaan
di perusahaan-perusahaan swasta, tentu sulit. Untuk itu, selain menjadi atensi
pemerintah daerah, ASN yang merasa diri tamatan SD sampai SMA juga perlu
mempersiapkan diri. Karena memang selama ini, gaji ASN menyedot anggaran paling
besar. Baik di APBN maupun APBD provinsi dan juga kabupaten/kota.
Comments