Semua Proyek Penting
KOMISI
III DPRD Kota Mataram mengapresiasi keinginan Dinas PU Kota Mataram untuk
mempercepat tender dua proyek, masing-masing proyek jalan lingkungan dan proyek
irigasi. Hanya saja, percepatan tender proyek itu terkesan semata mata karena
keduanya masuk dalam program 100 hari kerja pasangan Walikota dan Wakil
Walikota Mataram.
Mestinya,
kata, Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, I Gede Wiska, Spt., proyek tidak
dipilah pilah dengan orientasi seperti itu. ''Semua proyek itu penting untuk
masyarakat,'' tegasnya menjawab Suara NTB di Mataram, Sabtu (5/3). Kalau
kemudian dipilah dengan alasan bahwa proyek itu masuk dalam program 100 hari
kerja Walikota, mestinya semua proyek diorientasikan seperti itu sehingga tidak
ada lagi proyek yang molor pengerjaannya.
Wiska
mengatakan, kalau proyek sudah masuk dalam APBD, mestinya diperlakukan sama. Ia
khawatir kalau hanya dua proyek ini yang dipercepat tendernya, akan memunculkan
kesan asal bapak senang. ''Inikan jadinya memunculkan pertanyaan ada apa?
Mengapa harus mengejar 100 hari itu,'' ucapnya. Mestinya proyek proyek yang
sumber anggarannya dari APBD murni disamakan waktu tendernya.
Jangan
sampai, lanjut Wiska, karena proyek itu merupakan janji politik kepala daerah,
lantas proyek itu dikerjakan lebih cepat ketimbang proyek proyek lainnya.
''Biarlah berproses sesuai aturan. Jangan dipaksakan,'' imbuhnya. Ketua Fraksi
PDIP ini tidak menginginkan, SKPD berlomba-lomba ''cari muka'' karena sekarang
Walikota Mataram sedang melakukan evaluasi kinerja SKPD sebagai referensi
melakukan mutasi pejabat nantinya.
''Masalah
jabatan itukan masalah lain. Yang penting mengikuti proses dan aturan yang
ada,'' katanya. Wiska mengingatkan, jangan karena mengejar program 100 hari
Walikota, lalu proyek proyek lainnya diabaikan. Terkait perbaikan jalan
lingkungan yang diketahui bahwa sumber anggarannya berasal dari sana sini.
Seperti dana alokasi khusus dan juga program aspirasi. Mestinya sudah tidak ada
lagi jalan lingkungan yang rusak.
Demikian
pula dengan perbaikan irigasi yang mendapat jatah Rp 10,3 miliar dari DAK,
harus betul-betul dikaji titik-titik mana saja yang harus diprioritaskan.
‘’Seperti irigasi di Lingkar Selatan. Itu harus cepat karena itu hamper
hancur,’’ sebut Wiska. (fit)
Comments