Beri Kesempatan Tiga Bulan

RENCANA pemberlakuan karcir parker dalam pecan ini, mendapat sorotan dari kalangan anggota DPRD Kota Mataram. Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Noer  Ibrahim kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Selasa (3/5), menganggap langkah yang ditempuh Dishubkominfo terkait pemberlakuan karcir parkir, keliru.

‘’Seharusnya jauh-jauh hari sebelumnya jukir (juru parkir, red) sudah dikumpulkan. Bukan mencetak karcis dulu baru disosialisasikan,’’ kritiknya. Pemberlakuan karcis parkir ini, menurut Noer Ibrahim tidak segampang yang dibayangkan. Kepala UPTD (Unit Pelayanan Teknis Daerah) harus mengetahui secara pasti berapa jumlah jukir di Kota Mataram serta berapa jumlah titik parkir yang ada.

Karena nantinya, pemberlakuan karcis parkir ini, lanjut politisi Golkar ini, harus dibarengi dengan pengawasan. ‘’Sehingga nanti tidak ada istilah masyarakat pengguna jasa parkir yang tidak mendapatkan karcis dan tidak ada juga jukir yang setor Rp 25 ribu per minggu,’’ ujarnya. Menurut Noer Ibrahim sosialisasi hendaknya tidak hanya kepada jukir utama tetapi juga jukir pembantu dan masyarakat.

Meskipun tidak terlalu optimis terhadap keberhasilan karcis parkir  di Mataram, namun Noer Ibrahim mendorong agar Dishubkominfo menggencarkan sosialisasi. Untuk sosialisasi kepada masyarakat, ia menyarankan agar Dishubkominfo menggunakan media massa. Idealnya, pengelolaan parkir di Mataram harus lebih baik dibandingkan sebelum adanya perda.

Noer Ibrahim mengingatkan, jangan sampai capaiannya sama saja saat sebelum ada perda atau bahkan lebih rendah. ‘’Kalau ini yang terjadi, kan harus cepat dilakukan evaluasi,’’ sarannya. Terhadap pemberlakuan karcis parkir ini, dia menyarankan agar Pemkot Mataram melakukan evaluasi setelah dua sampai tiga bulan pemberlakuan karcis parkir.


‘’Jadi kita beri kesempatan dulu. Kalau bulan pertama dan bulan kedua hasilnya sama saja atau lebih rendah, saya kira tidak perlu menunggu bulan ketiga harus dievaluasi,’’ katanya. Menurut Noer Ibrahim, tidak tercapaian target retribusi parkir di Mataram, karena sektor perparkiran ini belum digarap maksimal. Padahal, kalau digarap maksimal, ia yakin parkir akan mampu menyumbang pendapatan asli daerah Rp 3 – 4 miliar per tahun. ‘’Sebab, potensinya sangat luar biasa,’’ tandasnya. (fit)

Comments

Popular Posts