Cari Kantor Pengganti
Hj. Bq. Mirdiati |
ANGGOTA
DPRD Kota Mataram, Hj. Bq. Mirdiati menyarankan kepada Pemkot Mataram untuk
segera mencari bangunan untuk disewa sebagai pengganti kantor Lurah Pagutan
yang terancam dieksekusi pascaturunnya putusan Mahkamah Agung yang memenangkan
penggugat atas sengketa lahan kantor Lurah Pagutan. ‘’Tidak ada jalan lain
selain sewa rumah dulu untuk Kantor Lurah Pagutan supaya pelayanan tidak
terganggu,’’ ujarnya kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (29/4).
Selain
itu, Pemkot Mataram diharapkan mulai memikirkan dan mencari lahan untuk
pembangunan kantor Lurah Pagutan tersebut. ‘’Tidak bisa kita ngotot lagi. Lebih
baik kita hormati saja proses hokum yang sudah berjalan ini,’’ ajaknya. Dengan
kenyataan ini, Pemkot tentu tidak bisa berlama-lama untuk mencari pengganti
bagi Kantor Lurah Pagutan.
Politisi
Gerindra ini mendesak Pemkot Mataram agar secepatnya mencari pengganti Kantor
Lurah Pagutan. Ini mengingat makin banyaknya jumlah penduduk di sana yang
membutuhkan pelayanan. Pemkot Mataram juga diminta untuk mensosialisasikan
kondisi ini agar masyarakat tidak kebingunan ketika Kantor Lurah Pagutan pindah
tempat. ‘’Jangan sampai ada provokator yang justru memperkeruh keadaan,’’
ucapnya.
Mirdiati
menyarankan kepada Pemkot Mataram agar pengganti Kantor Lurah Pagutan itu tidak
jauh-jauh dari lokasi kantor Lurah Pagutan saat ini. ‘’Supaya nanti masyarakat
tidak kebingungan mencarinya,’’ demikian Mirdiati. Pada bagian lain, anggota
Komisi II DPRD Kota Mataram tidak menyangkal bahwa terkait masalah aset,
terutama aset berupa lahan maupun kantor, Pemkot Mataram memang belum clear.
Padahal
dulunya Pemkot Mataram memiliki banyak tanah pecatu yang tersebar di semua
kelurahan. Hanya saja, diduga karena lalai, akhirnya tidak sedikit aset Kota
Mataram diakui sebagai milik dari pihak lain. ‘’Makanya, kalau itu asalnya dari
tanah pecatu, Pemkot harus cepat membuatkan alas hak, supaya jelas statusnya,’’
kata Mirdiati.
Sebab,
sambungnya, lahan pemerintah yang tidak memiliki alas hak seperti sertifikat,
rawan digugat pihak lain. Mirdiati mengatakan, Pemkot Mataram harus
meningkatkan pengawasan terhadap aset-aset yang ada. ‘’Kita berharap semua aset
ada alas haknya. Sehingga siapapun yang jadi pemimpin, tidak aka nada masalah
terkait aset,’’ katanya. (fit)
Comments