Kecewa Sikap Walikota
Herman |
SIKAP
Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh yang menolak mengeluarkan status KLB (Kejadian
Luar Biasa) DBD (Demam Berdarah Dengue), menuai protek dari kalangan anggota
DPRD Kota Mataram. ‘’Kita pertanyakan sikap pak wali. Karena di lapangan itu
nyata, bahwa seluruh upaya yang dilakukan SDM yang ada, tidak maksimal bekerja
dengan status yang sekarang ini,’’ ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota
Mataram, Herman, AMd kepada Suara NTB,
Senin (25/4).
Seharusnya,
kata Herman, Walikota tidak perlu menutup mata terhadap kondisi DBD di Kota
Mataram. Apalagi alasan yang diungkapkan walikota seperti faktor ekonomi dan
pariwisata tidak ada korelasinya dengan DBD. Ia mengaku kecewa dengan sikap
Walikota. Karena dengan bertambahnya DBD di Kota Mataram, yang dibutuhkan
sebetulnya adalah penanganan segera.
‘’Artinya
bagaimana memberikan ketentraman dan kenyamanan hidup bagi warga Kota Mataram,’’
katanya. Herman menyebutkan, setiap hari ada saja warga yang terjangkit DBD. Komisi
IV yang membidangi masalah kesehatan menginginkan bahwa penanganan DBD
dilakukan secara simultan.
‘’Saya
lihat Dikes sudah tidak mampu mengatasi ini,’’ cetusnya. Bahkan, kalau kondisi
ini terus berlanjut tanpa status yang jelas, dapat menjadi momok bagi Kota Mataram.
‘’DBD ini nanti malah korelasinya bisa merugikan Kota Mataram,’’ katanya. Apalagi
sudah lebih dari tiga nyawa melayang akibat DBD. Mungkin saja Walikota enggan
mengeluarkan status KLB karena khawatir dianggap gagal.
‘’Tetapi
justru kalau tidak ditangani dengan lebih serius lantas korban bertambah, itu
akan lebih gagal lagi,’’ terang politisi Gerindra ini. Dengan ditetapkannya
status KLB, paling tidak, komando ada di tangan Walikota langsung. Walikota
dapat mengerahkan semua stake holder. Mulai dari SKPD teknis hingga camat
maupun lurah.
DBD
ini, menurut Herman, bukan saja menjadi tanggungjawab Dikes. Dinas PU pun harus
ikut bertanggung jawab bagaimana drainase tidak tersumbat. Selain juga kembali
ke PHBS (Pola Hidup Bersih Sehat) masyarakat. Kondisi ini sebenarnya sudah mendesak
untuk ditetapkannya status KLB. Dengan begitu penanganan akan dilakukan all out. Tidak menutup kemungkinan
Pemprov pun akan membantu. ‘’Jangan sampai ada gengsi daerah untuk menetapkan
status KLB,’’ tandasnya. (fit)
Comments