Perlu Dievaluasi

Herman
WAKIL Ketua Komisi IV DPRD Kota Mataram, Herman, AMd., kecewa terhadap dugaan hilangnya anggaran Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Kota Mataram. Pasalnya, hilangnya anggaran Dispora itu disebut-sebut akibat human error. ‘’Artinya, ini perlu dievaluasi,’’ ujar Herman kepada Suara NTB, Minggu (22/1). Hilangnya anggaran untuk OPD baru itu menurut Herman, berkaitan dengan perencanaan.

Dia menduga ada perencanaan yang kurang matang. ‘’Anggaran itu tidak ujuk-ujuk hilang, pasti lewat perencanaan,’’ katanya. Herman menyesalkan kalau Sekda Kota Mataram, Ir. H. Effendi Eko Saswito, MM., tidak tahu perihal hilangnya anggaran untuk SKPD pecahan Dinas Dikpora itu. Dalam hal ini, menurut dia, dibutuhkan komitmen yang kuat dari Pemkot Mataram. Terlepas dari kesalahan entry data atau sebaliknya.

Hilangnya anggaran untuk Dispora dianggap sebagai salah satu bentuk bahwa Pemkot Mataram belum berkomitmen mendukung pembentukan OPD baru. Seharusnya, pembentukan OPD baru didukung oleh komitmen mendukung operasional OPD baru tersebut. Yakni dengan penyediaan fasilitas kantor dan lain sebagainya. Karena bagaimanapun, lanjut Herman, minimnya sarana prasarana akan berpengaruh terhadap pelayanan kepada masyarakat.

Apalagi, keberadaan Dispora sangat strategis membentuk generasi muda yang sehat dan berbakat dalam bidang kepemudaan dan olahraga. Menurut Herman, dibutuhkan konsentrasi dalam membina dan mengarahkan bakat mereka. ‘’Intinya di sini komitmen dan good will dari pemerintah. Kok yang begini-gini bisa hilang. Apalagi ini suatu program yang besar,’’ cetusnya.

Politisi Gerindra ini khawatir, jangan-jangan karena masalah pemuda dan olahraga ini belum menjadi prioritas bagi Pemkot Mataram, sehingga tidak ada beban meskipun anggaran Dispora dikabarkan hilang. ‘’Kalau memang ini dianggap tidak penting, mengapa dibentuk,’’ tanyanya. Herman menegaskan, setiap OPD yang dibentuk, termasuk OPD baru, sangat penting dan strategis dalam pembinaan generasi muda.


Herman menjelaskan, mengapa pendidikan dipisahkan dengan masalah pemuda dan olahraga yang kemudian menjadi dinas yang berdiri sendiri, ini jelas karena masalah pemuda dan olahraga dianggap sangat urgen. Ia mewanti-wanti, jangan sampai muncul anggapan ada OPD basah dan sebaliknya. Apapun yang telah dibentuk Pemkot Mataram, seharusnya ada komitmen bersama untuk melaksanakan hal tersebut. (fit)

Comments

Popular Posts