Komisi III Tantang Asosiasi Kontraktor Laporkan Dugaan Kecurangan Tender
Mataram
(Suara NTB) –
Sekretaris
Komisi III DPRD Kota Mataram, Ismul Hidayat menyayangkan adanya dugaan bahwa Bagian
APP (Administrasi Pengendalian Pembangunan) Setda Kota Mataram mengatur pemenang
tender proyek. ‘’Ini hal-hal yang harus menjadi perhatian pejabat Pemkot, bahwa
kita sudah ada di era keterbukaan. Kemudian tidak menutupi peluang masyarakat
ingin mengambil bagian dalam pembangunan Kota Mataram,’’ ujarnya kepada Suara NTB di ruang kerjanya Selasa
(28/2).
Sebenarnya,
siapapun itu harus diberikan kesempatan yang sama untuk ikut membangun di
Mataram. Agar tuduhan itu tidak menjadi isu, Komisi III DPRD Kota Mataram
menantang asosiasi kontraktor melaporkan kepada Dewan hal-hal yang mereka
temukan dalam proses pelelangan. ‘’Ini akan menjadi data kami,’’ cetusnya.
Tidak cukup hanya menyampaikan laporan kepada Inspektorat.
Komisi
III yang membidangi masalah pembangunan juga penting mengetahui hal ini. Paling
tidak, Komisi III bisa memanggil pihak-pihak terkait untuk hearing. Karena,
kata Ismul Hidayat, Komisi III juga tidak bisa bergerak atau melaksanakan
fungsi pengawasan mereka manakala tidak ada laporan dari masyarakat. ‘’Kita
tidak bisa mengintervensi dinas karena mereka juga punya SOP bagaimana
melakukan pekelangan,’’ ucapnya.
Karena
hajatan dilakukannya tender melalui LPSE yakni untuk mencegah terjadinya
kecurangan. Justru kalau dengan menggunakan LPSE masih ada yang ‘’bermain’’,
Ismul sangat menyayangkan hal itu. Karena hal ini akan berimplikasi pada
keterlambatan proyek. ‘’dari proses pelelangannya akan kelihatan. Kalau
pelelangannya bukan di akhir atau sudah dekat, kecenderungannya proyek tidak
bisa tuntas sesuai waktu yang diberikan,’’ pungkasnya.
Kalau
ada pihak-pihak yang menemukan adanya kejanggalan dalam tender proyek
diharapkan segera melakukan komunikasi agar secepatnya dicarikan solusi. ‘’Kita
tidak tahu, apakah ada hambatan yang dialami pihak ketiga atau tidak. Karena
Dewan tidak masuk pada hal-hal teknis seperti itu,’’ katanya. Politisi PKS ini
menyebutkan bahwa banyak pintu untuk memainkan tender.
‘’Ini
bukan dengan cara yang tidak sah. Cara yang sahpun masih bisa dimainkan,’’
sesalnya. Ia mencontohkan ketika Dewan mempertanyakan mengapa terjadi
keterlambatan tender, alasannya karena pihak ketiga tidak memenuhi administrasi
atau pihak ketiga terlambat melengkapi data harga. ‘’Itu kan bisa saja dengan
alasan itu menutup kesempatan yang lain. Kemudian merekomendasikan rekanan
tertentu,’’ katanya.
Ismul
tidak memungkiri bahwa hal-hal seperti itu masih terjadi di Mataram. Sehingga
pihaknya terus mendorong, Bulan Maret semua pekerjaan bisa dimulai. (fit)
Comments