Jangan Hanya Menjadi Macan Kertas

Herman
ANGGOTA Pansus Raperda Tentang Penyelenggaraan Pembinaan Pendidikan Keluarga, Herman, AMd., mengkritisi minimnya partisipasi Pemkot Mataram dalam memberikan data anak-anak telantar. ‘’Kota Mataram melalui SKPD terkait sangat tidak aktif atau kurang aktif, tidak peduli ketika diminta data anak-anak yang telantar,’’ keluhnya dalam sebuah kesempatan rapat pansus itu baru-baru ini.

Pemkot Mataram, lanjut Herman tidak pernah mengirimkan data berapa jumlah anak-anak telantar yang sedang dibina maupun yang sudah berhasil di bina. Padahal, Dewan sebagai mitra kerja eksekutif, khususnya di komisi yang membidangi hal tersebut, yakni Komisi IV, juga membutuhkan data tersebut sebagai acuan mereka untuk melaksanakan fungsi pengawasan.

Pada bagian lain, politisi Gerindra ini mengingatkan, sebelum adanya usulan raperda penyelenggaraan pembinaan pendidikan keluarga, Pemprov NTB telah lebih dulu melaksanakan pembinaan anak-anak telantar. ‘’Artinya begini, jangan sampai Perda yang kita inisiasi ini hanya menjadi macan kertas,’’ tegasnya. Ketika perda ini nantinya disahkan, harus ada jaminan bahwa perda ini benar-benar dilaksanakan.

Anggota Komisi II DPRD Kota Mataram ini menekankan, sebelum perda ini diketok, seharusnya sudah ada instansi yang menyiapkan segala sesuatunya. ‘’Bahkan anggaran,’’ cetusnya. Dia menyayangkan, eksekutif cenderung lamban merespon hal ini. Apalagi setelah adanya perda. Herman menginginkan bahwa setelah perda ini diketok, tidak sekedar menjadi secarik kertas tidak bermakna. ‘’Tetapi menjadi kumpulan perda yang telah dilaksanakan,’’ pungkasnya. (fit)

Comments

Popular Posts