Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab

H. Azhar Anshori
KALANGAN anggota DPRD Kota Mataram menyayangkan kegiatan MLGS (Mataram Lombok Great Sale) menyisakan utang. "Makanya ini butuh planing yang matang dari semua kegiatan," ujar anggota Komisi IV DPRD Kota Mataram, H. Azhar Anshori kepada Suara NTB di DPRD Kota Mataram pekan kemarin. Dia menekankan bahwa setiap membuat program harus bertolak ukur dengan istilah money follow program. Dengan demikian, Kerja-kerja yang dilakukan SKPD harus terukur.

Apalagi, untuk program MLGS sudah ada sumber pendanaan yang jelas. "Ternyata ini tidak sukses dalam pelaksanaan, kan amburadul," sesalnya. Sehingga, menimbulkan masalah. Dewan, kata dia, selalu menekankan setiap kegiatan harus direncanakan dengan matang. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang akan menjadi catatan Komisi IV bersama eksekutif. "Kita harus duduk bersama, bagaimana sih sebaiknya menerapkan aturan terkait pariwisata ini," katanya.

Azhar Ansori menyesalkan, MLGS yang seharusnya menjadi sarana promosi bagi pariwisata kota Mataram, justru menyisakan masalah. Pasalnya, anggaran untuk kegiatan MLGS yang diberikan oleh Pemkot Mataram cukup besar, yakni mencapai Rp 1 miliar. Terkait persoalan ini, Komisi IV berencana mengundang Dispar (Dinas Pariwisata) Kota Mataram untuk meminta penjelasan. Komisi yang membidangi masalah pariwisata ini ingin mengetahui apa yang sesungguhnya menjadi kendala sehingga program MLGS justru menyisakan persoalan.


Azhar Ansori menduga ada yang tidak sinkron antara Dispar dengan BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) Kota Mataram. Politisi PKS ini meminta Dispar dan BPPD Kota Mataram tidak saling melempar tanggung jawab. Karena setiap program yang dilaksanakan oleh Pemkot Mataram, terlebih untuk kegiatan pariwisata harus memberi efek positif terhadap perekonomian masyarakat. (fit)

Comments

Popular Posts