Program 3R Meredup
Gus Arik |
ANGGOTA
Pansus RTRW pada DPRD Kota Mataram, I Gusti Bagus Hari Sudana Putra, SE., pada
kesempatan rapat Pansus tersebut dengan eksekutif, menyoroti program 3R (reduce, reuse, recycle) program 3R yang
salah satu penerapannya pada program bank sampah, makin meredup. "Program
ini sempat booming saat kepemimpinan
almarhum H. Moh. Ruslan. Sepeninggal beliau tidak lagi di follow up oleh teman - teman dari eksekutif," sesalnya.
Gus
Arik, sapaan akrab politisi Demokrat ini mengaku heran, mengapa tidak ada
anggaran untuk menyokong itu. Padahal, banyak item barang yang dapat diciptakan
oleh bank sampah itu dulunya. "Itu tempatnya di Karang Baru,"
sebutnya. Untuk itu, setelah Perda ini rampung, Pemkot Mataram diminta segera
menyusun regulasi yang menjadi turunan Perda tersebut.
‘’Reduce,
Reuse, Recycle memang kata-kata itu mudah diucapkan tapi sulit diterapkan,’’
kata Gus Arik kepada Suara NTB, Rabu
(12/4). Artinya memakai sesuatu dari daur ulang, mengolah sampah atau
menjadikan sampah menjadi sesuatu yang berguna, memang harus melalui proses
yang panjang sampai menjadi barang siap pakai. ‘’Itu pernah dibuat bank sampah
dan pengelolaan sampah di karang baru namun tidak ada gaungnya lagi,’’
sesalnya.
Untuk
itu, dia menyarankan agar setiap rumah tangga, diberikan sarana untuk pemisahan
sampah rumah tangganya masing-masing. Tentunya dengan pertimbangan agar
pemilahannya lebih mudah dan dapat diolah
lebih mudah. Contohnya di Bali. Untuk masalah angkutan sampah, mereka
mengangkutnya malam hari dan sampah yang ada sudah terpisah-pisah, antara
sampah organik dan non organik, sampah
basah dan sampah kering.
Karena,
dari hasil pemilahan sampah itu, bisa menghasilkan sesuatu yang berguna dan
memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Sayangnya, bank sampah justru kesulitan
memasarkan produk yang dihasilkan dari olahan sampah. ‘’Itu dia, jangankan bank
sampah, kerajinan cukli yang fenomenal juga tidak bisa dibantu pemasarannya
oleh Pemda melalui dinas terkait,’’ pungkasnya.
Anggota
Komisi IV DPRD Kota Mataram ini menyarankan agar seluruh energi kota yang
dimiliki agar tercurah pada ekonomi masyarakat secara makro maupun mikro. ‘’Contoh
saja, keluarkan aturan agar seluruh OPD se kota dan hotel besar agar
menggunakan produk cukli. Lalu berikan pelatihan secara berkesinambungan untuk
desain,’’ terangnya. (fit)
Comments