Harus Ada Pakta Integritas

Parhan
WAKIL Ketua Komisi I DPRD Kota Mataram, Parhan, SH., menyayangkan masih maraknya dugaan pungli (pungutan liar) di sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram. Sebab, dugaan maraknya pungli di pasar tradisional ini, bukan kali ini saja terdengar. "Memang dari dulu, bahkan para pedagang banyak yang mengeluh, pungutan itu lebih besar daripada retribusi yang seharusnya. Ini masih kita dengar," ungkapnya kepada Suara NTB di Mataram, Kamis (8/6).

Untuk menghilangkan praktik pungli ini, dibutuhkan pengawasan yang sungguh-sungguh dari dinas terkait, melalui kepala pasar maupun juru pungut. ''Terkadang ini yang kurang terkontrol, jadi kita minta pengawasan agak ketat. Walaupun di sana ada kepala pasar maupun juru pungut, bisa saja mereka bermain,'' katanya. Dengan pengawasan yang cukup ketat dari dinas terkait, pungli itu bisa diminimalisir. Artinya, lanjut Parhan, pengawasan tidak bisa hanya diserahkan kepada juru pungut tanpa adanya tindakan serupa dari kepala pasar.

Sebab, bukan tidak mungkin ada kongkalikong antara juru pungut maupun kepala pasar dengan oknum-oknum yang melakukan pungli tersebut. Oleh karena itu, politisi PKS ini meminta Dinas Perdagangan segera mengambil sikap. "Kita harapkan dinas terkait bisa mengatasi ini dengan bijak. Jangan sampai ini menjadi boomerang bagi dinas terkait," katanya. Ia mengapresiasi langkah Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana yang memanggil seluruh kepala pasar dan memberikan peringatan kepada mereka.

Parhan mengaku terlalu banyak laporan dari masyarakat terkait pungli di pasar tradisional. Bahkan, lanjut dia, bisa dikatakan pungli itu terjadi di semua pasar tradisional yang ada Mataram. Dengan adanya ancaman pemecatan, diharapkan para kepala pasar mampu bekerja dengan baik. Salah satu tolak ukurnya adalah, di titik-titik yang seharusnya Pemkot Mataram mendapatkan retribusi yang maksimal, yang terjadi justru berkebalikan.

Untuk itu, Parhan mendorong adanya perjanjian tertulis antara Pemkot Mataram dengan para kepala pasar. ‘’Memang harus ada pakta integritas. Jadi harus ada perjanjian. Apalagi sudah ditemukan di banyak tempat pungli-pungli seperti itu,’’ pungkasnya. (fit)

Comments

Popular Posts