Pengelola Pasar Harus Tegas

I Wayan Wardana
ANGGOTA Komisi II DPRD Kota Mataram, I Wayan Wardana, SH., angkat bicara terkait eksodusnya sejumlah pedagang di Pasar Mandalika ke pasar swasta, milik Pade Angen. ‘’Ini harus menjadi bahan koreksi, mengapa pasar yang lebih mahal tarifnya justru dicari oleh pedagang,’’ ujarnya kepada Suara NTB di Mataram kemarin.

Ia menduga, ketidaknyamanan yang dirasakan oleh para pedagang Pasar Mandalika yang memilih pindah ke Pasar Pade Angen terkait dengan fasilitas, keamanan dan kebersihan. Karena kenyataannya, sebagian besar pasar tradisional di Kota Mataram masih bermasalah dengan kebersihan. ‘’Masak kalah dengan pasar swasta,’’ sesalnya. Belum lagi, kalau pasar tradisional disandingkan dengan pasar modern, sudah barang tentu tertinggal jauh.

Menurut Wardana, kalau sampai pedagang merasa lebih nyaman di pasar swasta, itu menandakan bahwa faktor keamanan, kenyamanan dan ketertiban di Pasar Mandalika tidak terpenuhi. Untuk itu, politisi PDI Perjuangan ini mendorong Pemkot Mataram melalui Dinas Perdagangan untuk meningkatkan kenyamanan di pasar Mandalika.

Sebab, lanjut Wardana, kondisi pasar yang tidak nyaman, akan berpengaruh terhadap penerimaan retribusi pasar tersebut. ‘’Kalau keadaannya seperti itu, jangan salahkan pedagang,’’ katanya. Pada bagian lain, ia juga menyoroti semwarutnya kondisi pasar tradisional. Dimana, pedagang dengan berbagai item barang dagangan berkumpul di tempat yang sama.

Padahal seharusnya, ada pengklasifikasian yang jelas berdasarkan jenis jualannya. ‘’Misalnya pedagang daging di atas, pedagang sayur di bawah,’’ katanya mencontohkan. Dengan pengklasifikasian itu, para pedagang tidak perlu khawatir akan kehilangan pembeli. ‘’Kalau sudah dikelompokkan, pembeli pasti nyari,’’ katanya. Dengan catatan, tidak ada satu pedagangpun yang tidak mematuhi aturan pengklasifikasian itu.

Sejauh ini, hanya Pasar Dasan Agung yang bisa tertib, di mana pedagang berjualan sesuai pengelompokkan jenis jualannya. Padahal, kondisi ini juga diharapkan berlaku di semua pasar di Kota Mataram. Dalam hal ini, pemerintah harus konsisten dengan aturan yang dibuat. Ia melihat, fenomena pedagang membandel karena pengelola pasar tidak tegas dan terlalu cepat menyerah.

‘’Perubahan itu membutuhkan proses,’’ katanya. Ia menyayangkan, sampai saat ini, belum ada kebijakan terkait pengelolaan pasar yang sukses penerapannnya. (fit)

Comments

Popular Posts