Sekolah Lima Hari Lebih Efektif
Gus Arik |
Rencana
sekolah lima hari ini sudah pernah diwacanakan sebelumnya. Hanya saja, belum
terealisasi. Gus Arik, sapaan akrabnya, tidak menampilkan bahwa setiap
kebijakan ada konsekuensinya. Demikian pula dengan sekolah lima hari. Salah
satu konsekuensi dari pemberlakuan sekolah lima hari adalah siswa dan guru
harus pulang pukul 16.00.
''Iya
no problem yang penting waktu mereka
efektif belajar,'' cetusnya. Bahkan, dengan pemberlakuan sekolah lima hari,
anak-anak lebih banyak waktu dengan keluarga mereka saat akhir pekan. Terkait
penolakan guru dan orang tua siswa mengenai rencana pemberlakuan sekolah lima hari
itu, kata Gus Arik, sebetulnya bias dibicarakan terlebih dahulu.
‘’Bisa
saja dengan cara guru dan siswa membawa bekal dari rumah,’’ katanya. Namun
demikian, politisi Demokrat ini memandang bahwa sekolah lima hari lebih
efektif. Dengan catatan, guru dan murid memanfaatkan waktu belajar secara
maksimal. ‘’Atau bisa saja guru berkreasi dengan teman-teman mereka urunan
untuk makan siangnya,’’ saran Gus Arik.
Opsi
lain adalah pemerintah mungkin bisa membantu menganggarkannya dengan mekanime
yang tidak menyalahi aturan. Mengenai keluhan dari para guru yang khawatir
mengeluarkan biaya lebih untuk menggaji pengasuh anak atau rumah tangga mereka
merupakan bagian dari konsekuensi. ‘’Memang segala sesuatu mengenai keputusan
pemerintah, tentu ada konsekuensinya. Termasuk itu tadi. Tapi perlu dicarikan
formulasi untuk mengatasi itu,’’ katanya.
Termasuk
risiko belajar di atas jam dua siang, kemungkinan guru dan siswa sudah
mengantuk dan kelelahan. Untuk itu, Gus Arik menekankan, guru harus mempunyai
ide untuk kegiatan belajar mengajar yang lebih semangat. ‘’Seperti kegiatan outbond, pengajarnya atau tutornya
membuat formula agar pesertanya semangat mengikuti kegiatan tersebut sampai
tuntas,’’ ucapnya. Sekolah lima hari akanmenjadi tantangan bagi para pengajar.
(fit)
Comments