Apresiasi Fraksi-Fraksi DPRD Kota Mataram
Pemkot
Janji Tindaklanjuti Rekomendasi BPK
Mataram
(Suara NTB) –
DPRD
Kota Mataram kembali menggelar rapat paripurna. Kali ini agendanya jawaban
eksekutif atas pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kota Mataram tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2016. Paripurna dipimpin langsung
oleh Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., dari pihak eksekutif hadir
Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana.
Dalam
kesempatan itu, Mohan menanggapi semua fraksi yang pada paripurna sebelumnya
telah menyampaikan saran, masukan maupun kritik. ‘’Penghargaan tak terhingga
untuk apresiasi masing-masing fraksi terhadap predikat WTP (Wajar Tanpa
Pengecualian) yang dipertahankan Pemkot Mataram dalam audit laporan keuangan
daerah tahun anggaran 2016 dan kami akan berupaya menindaklanjuti dengan
sungguh-sungguh beberapa rekomendasi terkait temuan BPK,’’ terangnya.
Pemkot
Mataram, lanjut Mohan, menerima dengan baik saran untuk melanjutkan dan
memantapkan penerapan akural sistem, manajemen pengelolaan aset daerah,
perluasan cakupan cash management system,
peningkatan kapasitas, profesinalisme dan kualitas aparatur pengelolaan
keuangan daerah, peningkatan kualitas sistem pengelolaan PAD, peningkatan
kualitas sistem pelayanan serta peningkatan sarana dan prasarana pendukung
lainnya.
‘’Kami
juga sangat berterima kasih atas apresiasi fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Partai
Demokrat dan Fraksi PPP dalam hal penanganan sampah di masing-masing
lingkungan,’’ katanya. Saran dalam hal penanganan sampah berupa penganggaran
sarana prasarana TPS, TPA dan armada roda tiga serta pelibatan seluruh
masyarakat di lingkungan akan menjadi fokus perhatian Pemkot Mataram.
Terkait
penanganan banjir di Mataram yang disampaikan fraksi PDI Perjuangan dan fraksi
PPP, Pemkot Mataram sepakat dengan adanya grand design sistem penanganan banjir
secara terintegratif dan komprehensif. Baik sistem sungai dari hulu ke hilir
maupun sistem drainasenya. Sistem sungai pembuatan waduk/kolam retensi sagat
perlu untuk dilakukan. Terutama di daerah hulu untuk mengurangi overflow pada sungai yang berpotensi
menyebabkan terjadinya banjir/genangan di daerah hilir.
Sedangkan
untuk drainase, sistem dan kapasitasnya perlu ditinjau kembali. Mengingat
perkembangan pemukiman yang menyebabkan semakin luasnya lahan tutupan. Sehingga
daerah resapan air menjadi berkurang. Selain itu, perlu pembuatan jalan
inspeksi sepanjang kiri kanan sungai menjadi bagian yang sangat penting untuk
keperluan pengendalian sungai dan sistemnya.
Terkait
rendahnya realisasi PAD yang bersumber dari retribusi parkir dan pasar,
sebagaimana disampaikan Fraksi PDI perjuangan dan fraksi Partai Demokrat,
peningkatan pengelolaan perparkiran terus dilakukan Pemkot Mataram. Ada
beberapa langkah yang telah diambil terkait pengelolaan parkir. Antara lain, penguatan
organisasi, yaitu melaksanakan penguatan sistem dan prosedur pemungutan
retribusi untuk mencegah kebocoran yang diakibatkan oleh ketidakcermatan
pemungutan oleh kolektor jukir.
Sedangkan
untuk mengoptimalkan pendapatan daerah retribusi pasar, upaya-upaya yang sedang
dan akan dilakukan, antara lain monitoring dan evaluasi setiap bulan dan
triwulan terhadap capaian dari target retribusi. Baik harian dan bulanan
masing-masing pasar yang sudah ditetapkan. Sementara itu, terkait optimalisasi
pengelolaan aset, Pemkot Mataram saat ini telah melakukan langkah-langkah dalam
upaya penguatan manajemen pengelolaan aset.
Antara
lain, Badan Keuangan Daerah sedang melakukan analisa terkait hal-hal yang akan
diubah kembali dalam Perda Barang Milik Daerah. Terutama yang menyangkut
tariff/besaran pemanfaatan kekayaan daerah terkait penerapan sewa rumah dinas
guru,sewa/retribusi sisa lahan badan jalan, sewa lahan tanah pecatu dan
lain-lain. Sementara itu terkait gerai pasar modern, sejak Bulan Maret 2017
telah dilakukan moratorium bidang perizinan.
‘’Terkait
penundaan DAU dari pemerintah pusat yang menjadi indikasi perlunya perbaikan
sistem pengelolaan keuangan Pemkot Mataram. ‘’Dalam hal ini kami katakan bahwa
penundaan DAU 2016 tidak berpengaruh terhadap opini WTP. Karena hal tersebut
merupakan kebijakan pemerintah pusat yang mengalihkan anggarannya untuk
membiayai kebutuhan pemerintah lainnya,’’ demikian Mohan. (fit/*)
Foto:
1. Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi (kanan) mengetuk
palu menandakan dibukanya rapat paripurna. Duduk bersama Ketua DPRD, Wakil
Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana. (Suara NTB/ist)
2. Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana membacakan
tanggapan eksekutif terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2016. (Suara NTB/ist)
3. Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi (kanan) dan
Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana saat menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia Raya. (Suara NTB/ist)
Comments