Tidak Cukup hanya Waduk
Ketut Sugiarta |
ANGGOTA
Komisi III DPRD Kota Mataram, Drs. I Ketut Sugiarta mengapresiasi rencana
Pemkot Mataram membangun waduk atau kolam retensi di daerah perbatasan Kota
Mataram. Namun, pembangunan waduk, bukan merupakan solusi tunggal atas persoalan
banjir dan genangan yang kerap dihadapi Kota Mataram. ‘’Memang itu juga solusi,
tetapi bukan solusi satu-satunya,’’ ujarnya kepada Suara NTB di Mataram, Kamis (29/6).
Masalah
drainase juga menjadi pemicu persoalan genangan di Mataram. Oleh karena itu,
menurut Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Mataram ini, solusi yang paling
tepat untuk mengatasi persoalan banjir dan genangan di Kota Mataram adalah
kombinasi pembangunan waduk dan juga perbaikan sistem drainase. Ia menyadari,
untuk melakukan perbaikan drainase dibutuhkan biaya yang cukup besar.
Dengan
kondisi anggaran yang ada saat ini, Pemkot Mataram melalui SKPD teknis dapat
melakukan rasionalisasi saluran air. ‘’Tapi yang terpenting sebenarnya sistem
drainase dari hulu ke hilir,’’ cetusnya. Informasi yang ia terima dari pihak
eksekutif, bahwa Pemkot Mataram saat ini sedang melakukan penyusunan DED
(Detail Engineering Design) sistem drainase di Kota Mataram.
‘’Kalau
sistem drainase sudah jelas, dari hulu ke hilir. Sehingga penataan tata ruang menjadi
jelas juga,’’ ucapnya. Para pengembang wajib mematuhi aturan main sesuai DED.
Misalnya berapa lebar drainase yang harus dibangun dan kemana air akan dibuang,
akan diatur dalam DED itu. Ketut Sugiarta mencontohkan drainase yang ada di
sepanjang Jalan Pejanggik, tidak pernah dirasionalisasi.
Lebih
jauh dikatakan anggota Dewan dari dapil Mataram – Sekarbela ini, pembangunan
waduk hanya berfungsi untuk membendung air kiriman dari kabupaten tetangga,
tidak semuanya masuk ke wilayah tengah Kota Mataram. ‘’Pembangunan waduk harus
diimbangi dengan penanganan drainase,’’ katanya. Selain sebagai penahan air,
waduk itu juga dapat berfungsi sebagai tempat budidaya ikan dengan metode
keramba, oleh masyarakat.
Pada
bagian lain, Ketut Sugiarta mengatakan bahwa perumahan-perumahan yang ada di
Kota Mataram, banyak yang tidak jelas aliran drainasenya. Idealnya, ketika DED
sudah rampung, perumahan-perumahan yang drainasenya tidak sesuai dengan DED
harus segera melakukan penyesuaian. (fit)
Comments