Nelayan Kota Mataram Dibantu Rp 100 Juta Per Kelompok

Mataram (Suara NTB) –
Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (PKP) Kota Mataram nampaknya mulai mengerti apa yang menjadi keinginan para nelayan tradisional. Jika sebelumnya tiga kapal bantuan nelayan, disinyalir kurang mewakili keinginan nelayan tradisional maka bantuan kali ini tidak lagi dalam bentuk sarana dan prasarana seperti kapal tangkap ikan, melainkan dana segar.

Kabid Kelautan dan Perikanan pada Dinas PKP Kota Mataram, Lalu Alwan Basri, SIP., kepada Suara NTB mengatakan, memang ada bantuan kapal tangkap ikan dengan kapasitas 30 GT (Gross Tonase). Ini berasal dari Pemprov NTB. oleh pihaknya, kata dia, kapal ini diberikan kepada nelayan katagori besar. ‘’Mereka berkelompok antara 10-12 orang. Mereka ini kita mitrakan dengan pengusaha lokal,’’ sebutnya.

Bantuan ini diberikan kepada kelompok nelayan katagori besar mengingat, untuk operasional kapal nelayan dengan kapasitas 30 GT, jelas membutuhkan biaya yang tinggi. Supaya tidak saling merugikan antara kelompok nelayan dengan pengusaha lokal, maka kemitraan mereka diatur dalam nota kesepahaman.

Selain itu, lanjut Alwan memang banyak yang meminta bantuan mesin ketinting, namun itu bukanlah nelayan. ‘’Kalau yang minta mesin ketinting itu bukan nelayan tapi buruh nelayan, tapi kita tingkatkan statusnya menjadi nelayan melalui program PUM (Pengembangan Usaha Mina Pedesaan) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,’’ terangnya. Tahun ini, PUM diberikan untuk lima kelompok buruh nelayan yang ditingkatkan statusnya menjadi nelayan. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 nelayan.

Adapun besaran PUM ini, cukup menjanjikan, yakni Rp 100 juta per kelompok nelayan atau Rp 10 juta per nelayan. Meski sifatnya hibah, namun PUM ini tidak bisa digunakan seenaknya. Sebab, sudah diatur bahwa PUM ini hanya boleh untuk membiayai empat hal. Diantaranya, sarana dan prasarana (sampan), biaya operasional dan biaya perbengkelan.

Alwan mengaku, sejauh ini dari sekitar 600 buruh nelayan di Kota Mataram, baru 50 orang yang tersentuh bantuan. ‘’Yang 50 ini diusulkan oleh lingkungan dan kelurahan,’’ sebutnya. Ia memastikan nelayan yang sudah dapat bantuan, tidak boleh menerima bantuan serupa lantaran masih banyak nelayan lainnya yang belum kebagian bantuan tersebut.

Ia berharap, bantuan ini dapat dikelola dengan baik sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan. Tidak satu dua hari saja, tapi dalam jangka waktu yang panjang. Meski mereka absen melaut. (fit)

Komentar