Dianggarkan Miliaran Rupiah, Tiga Alat Uji Emisi Tidak Berfungsi

Mataram (Suara NTB) -
Sebanyak tiga alat pengujian emisi kendaraan bermotor milik Dishubkominfo Kota Mataram, kini tidak berfungsi. Tidak berfungsinya ketiga alat pengujian emisi kendaraan bermotor yang disebut-sebut bernilai miliaran rupiah ini, menyebabkan pengujian emisi kendaraan di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Kota Mataram yang berada di lingkar Selatan, terpaksa dilakukan secara manual.

TIDAK BERFUNGSI - Salah seorang penguji pada UPTD Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Kota Mataram, Syafrudin, memperagakan cara menggunakan alat uji asap. Sayangnya, alat ini merupakan satu dari tiga alat pengujian kendaraan bermotor yang sudah tidak berfungsi.




Salah seorang penguji pada UPTD Balai Penguji Kendaraan Bermotor Kota Mataram, Syafrudin, Ama.PKB., kepada Suara NTB di kantornya, Rabu (5/6) menyebutkan, alat-alat pengujian kendaraan bermotor sebetulnya merupakan hibah dari Dishubkominfo Provinsi NTB. Pengadaannya sekitar tahun 1996. Namun, sejak beberapa tahun terakhir, setidaknya tiga alat penguji kendaraan bermotor, sudah tidak berfungsi.

Adapun tiga alat yang tidak berfungsi itu adalah diesel smoke tester, multi gas analyzer dan head light tester. ‘’Kalau dipaksakan dipakai, tingkat akurasinya tidak valid,’’ cetusnya. Sehingga, mau tidak mau, dari rata-rata sekitar 35 kendaraan bermotor yang wajib melakukan pengujian, ditangani secara manual. Memang, lanjut dia, sebagai seorang penguji, pihaknya sudah terlatih dalam berbagai kondisi. Termasuk ketika tiga mesin tersebut tidak lagi dapat membantu. ‘’Tapi masak iya selamanya kita mau manual,’’ ucapnya.

Kondisi ini, sambung Syafrudin, membuat Mataram semakin tertinggal dari daerah lain dalam hal pengujian kendaraan bermotor. Namun demikian, ia menegaskan bahwa rendahnya penerimaan dari retribusi pengujian kendaraan bermotor, tidak berkorelasi dengan rusaknya ketiga alat utama tersebut. Sebab, tanpa alat itu, pengujian kendaraan bermotor di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Kota Mataram tetap berjalan normal.

Data dari Dishubkominfo Kota Mataram menyebutkan, target penerimaan dari retribusi pengujian kendaraan bermotor tahun 2013 adalah sebesar Rp 597 juta. Tetapi, hingga Bulan Mei, penerimaannya baru 32,79 persen atau Rp 195.780.000. Kepala Dishubkominfo, H. Khalid kepada Suara NTB, tidak menampik kondisi alat-alat pengujian kendaraan bermotor di UPTD Balai Pengujian Kendaraan Bermotor.

Alat-alat itu, kata mantan Kepala Badan Bakesbangpol Kota Mataram ini, merupakan bantuan dari Pemprov NTB pada tahun 2001 lalu, termasuk lahannya. Lokasi Balai Pengujian Kendaraan Bermotor yang berada kawasan pantai diyakini berpengaruh pada usia mesin itu. ‘’Dari yang tadinya mungkin usia pakainya 15 tahun karena kena hawa pantai, jadi lima tahun,’’ imbuhnya. Sehingga, ia pun bertekad melakukan pengadaan alat-alat pengujian kendaraan bermotor. ‘’Target saya 2014 harus sudah ada,’’ cetusnya. Tidak hanya pengadaan, Khalid juga mewacanakan pemindahan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor tersebut, tidak lagi di dekat pantai. (fit)

Komentar