Radius 60 Hektar akan Dipertahankan sebagai Kota Tua Ampenan

Mataram (Suara NTB) –
Pascaputusnya kontrak kerjasama PT. Gunung Lawoe Mercu Buana baru-baru ini, Pemkot Mataram nampaknya ingin serius menata ulang kawasan kota tua Ampenan. Bahkan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh yang ditemui di Kantor Walikota Mataram, Rabu (11/6) kemarin mengaku, pihaknya telah meminta kepada jajarannya untuk membentuk tim.

Tim ini, menurut Ahyar akan fokus melakukan penataan kasawan Ampenan. ‘’Kita fokus pertahankan kota tua Ampenan,’’ tegasnya. Walikotapun telah memetakan kasawan yang akan dipertahankan sebagai kota tua yakni pada radius 60 hektar dari Jembatan Jangkuk hingga pesisir Pantai Ampenan.

Seperti diketahui, Ampenan sebagai kota tua di Mataram akan terus dikenang. Sebagai cikal bakal peradaban Kota Mataram, Ampenan bahkan diharapkan bisa menjadi jaringan kota tua di Indonesia sebagai upaya penyelamatan aset sosial budaya, fisik, dan aset ekonomi.

Sebelumnya, Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana dalam rapat koordinasi penataan Kota Tua Ampenan mengatakan, upaya penyelamatan aset kota tua Ampenan dilakukan Pemkot Mataram dengan mempersiapkan berbagai rencana penataan. Namun, untuk mewujudkan semua itu, Pemkot Mataram harus melakukan intervensi secara menyeluruh dengan membangkitkan kesadaran masyarakat.

Sebagai upaya penataan kota tua Ampenan itu, secara khusus, di eks Pelabuhan Ampenan akan dibangun ruang publik yang dilengkapi berbagai fasilitas bermain, olahraga dan edukasi seperti halnya pada penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) lainnya di Kota Mataram. (fit)

Komentar