Lalu Alwan Basri |
TERNYATA tidak hanya daging sapi yang permintaannya
terbilang tinggi, selama bulan puasa ini, permintaan ikan air tawar juga
meningkat drastis hingga seratus persen. Demikian dikatakan Kepala Bidang
Kelautan dan Perikanan pada Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota
Mataram, Lalu Alwan Basri, Sip., menjawab Suara
NTB di ruang kerjanya kemarin.
Alwan mengaku,
ia justru kaget melihat lonjakan permintaan ikan air tawar tersebut. ‘’Saya
kaget juga lihat tingginya permintaan. Apakah karena daging mahal sehingga
masyarakat beralih ke ikan air tawar, ini yang kita belum tahu,’’ terangnya.
Selain dugaan karena pengaruh lonjakan harga daging sapi, juga karena pasokan
ikan laut dari berbagai daerah, berkurang.
‘’Produksi pemindangan dari nelayan-nelayan kita juga
menurun,’’ akunya. Pada hari biasa, satu pedagang biasanya membawa 5-15
kilogram ikan air tawar untuk dijual. Sedangkan pada bulan puasa, rata-rata
penjualan per orang 20-25 kilogram. Alwan berharap trend meningkatnya
permintaan air tawar ini tidak hanya terjadi selama bulan puasa saja, tapi juga
berlanjut di luar bulan puasa.
Upaya mendukung berkembangnya budidaya ikan air tawar,
sejak tahun 2011 lalu, pihaknya telah menyalurkan puluhan keramba kepada
kelompok petani ikan air tawar yang ada di Kota Mataram. Selain memanfaatkan
keramba, pengembangan ikan air tawar di Mataram banyak terpusat di lingkar
utara, seperti Gegutu dan Sayang-Sayang. Kalau Keramba, banyak di Monjok Barat
dan Dasan Agung Baru,’’ sebutnya.
Namun demikian, hasil budidaya ikan air tawar di
Mataram, belum bisa sampai dikirim ke luar daerah. Mengingat, untuk kebutuhan
di Mataram sendiri masih kekurangan. Tahun lalu saja, Kota Mataram hanya mampu
menghasilkan sekitar 260 ton dari kebutuhan sebanyak 400 ton. (fit)
Komentar