Mataram
(Suara NTB) –
Pemkot
Mataram dinilai setengah hati memberi layanan kesehatan gratis kepada
masyarakat di bangsal kelas III RSUD Kota Mataram. Penilaian ini disampaikan
Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos., menjawab wartawan di
ruang kerjanya, Rabu (14/8) kemarin. Ia melihat, Pemkot Mataram belum siap
meluncurkan kartu sehat.
‘’Di
luar penyakit yang 200 kalau tidak bisa ditangani puskesmas lantas dirujuk ke
RSUD Kota Mataram, lalu kalau di sana tidak ada bed, kan pasti akan
dirujuk ke RSUP NTB, kan kasihan masyarakat membayar,’’ ujarnya. Pasalnya,
kartu sehat yang rencananya akan dilaunching
bertepatan dengan peringatan HUT Kota Mataram yang ke-20 tanggal 31 Agustus
mendatang, hanya berlaku di tingkat Kota Mataram. Artinya, kalau ada pasien
yang dirujuk ke RSUP NTB, praktis kartu sehat itu tidak berlaku.
Ia
menyangsikan kalau Pemkot Mataram benar-benar siap menangani penyakit di luar
200 penyakit yang tidak bisa diakomodir pada pelayanan gratis itu.
Kendati
demikian, Dewan, kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini, pada prinsipnya
mengapresiasi keinginan Walikota memberi kado kepada masyarakat berupa
pelayanan kesehatan gratis di bangsal kelas III RSUD Kota Mataram. ‘’Tapi kan
harus disiapkan dulu. Bangunan harus jadi dulu. Sekarang bed belum ada. Harusnya ini dulu yang dipikirkan,’’ kata Nyayu.
Seharusnya, ada koordinasi antara Pemkot mataram dengan Pemprov NTB supaya
kartu sehat tersebut juga berlaku hingga
tingkat provinsi.
Komentar