Mataram (Suara NTB) –
Upaya Pemkot Mataram untuk mewujudkan kali atau sungai
bersih, nampaknya membutuhkan kerja ekstra keras. Pasalnya, meski Kota Mataram
telah menetapkan Kali Jangkuk sebagai percontohan kali bersih, justru setelah
berbagai upaya dilakukan, toh sugai tersebut masih saja terlihat kotor.
Pantauan Suara
NTB, Selasa (27/8) kemarin, aliran sungai Jangkuk yang pada awal-awal
dicanangkan sebagai pilot project
kali bersih, kini tak lagi bersih. Banyak sampah yang tersangkut di tengah
sungai yang menandakan bahwa masyarakat masih membuang sampah di sana. Dikonfirmasi
mengenai hal ini, Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, menegaskan bahwa
program kali bersih yang dicanangkan beberapa waktu lalu, masih berjalan sampai
saat ini.
Bahkan, menurut Mohan, program kali bersih ini harus
diduplikasi ke sungai-sungai lain yang ada di Mataram. ‘’Tapi untuk sekarang kan pilot project kita di Kali Jangkuk
ini yang menjadi perhatian khusus dulu,’’ ucapnya. Pihaknya masih terus mencari
formulasi dan metode yang tepat untuk melakukan penanganan sampah yang ada di
Kali Jangkuk.
Untuk melanjutkan penataan kali tersebut, Pemkot
Mataram melakukan intervensi kebijakan. Bahkan Pemkot Mataram telah
menganggarkan pembiayaan program lanjutan Kali bersih tersebut dalam APBD
perubahan Kota Mataram tahun anggaran 2013. Dengan adanya anggaran ini, Mohan
berharap program kali bersih ini, di penghujung tahun ini bisa menunjukkan
hasil yang signifikan.
Dikatakan Mohan, jika pilot project kali bersih di
Sungai Jangkuk berhasil, maka akan menjadi acuan pihaknya untuk menerapkan
upaya serupa di semua sungai yang ada di Mataram. Ia menargetkan, semua sungai
di Mataram, tidak hanya Kali Jangkuk bisa bersih. ‘’Kita harapkan seperti
itu,’’ cetusnya. Untuk bisa mencapai target semua sungai di Mataram bersih,
maka, lanjut Mohan, polanya harus dirubah. Dalam hal ini, perlu dibangun
kesadaran masyarakat.
Pemkot Mataram akan menyiapkan ruang-ruang di sekitar
sungai yang nantinya bisa dimanfaatkan. Dengan kebijakan ini, diharapkan
menggugah psikologi masyarakat untuk tidak membuang sampah di kali. Selain itu,
khusus di Kali Jangkuk, pihaknya, demikian Mohan telah meminta kepada Dinas
Kebersihan untuk menjadikan tempat itu sebagai salah satu titik depo transfer
sampah.
Dengan adanya depo transfer ini nanti, secara
tersistematis dengan telah dibentuknya UPS, sampah akan dipilah. Sehingga,
volume sampah yang masuk tempat pembuangan air bisa jauh lebih berkurang. Karena
telah ada intervensi dari segi penganggaran, maka tahun 2014 mendatang, kata
Mohan, sekitar 50 persen sungai di Mataram tertangani dengan baik. (fit)
Komentar