BAZDA (Badan Amil Zakat Daerah) Kota Mataram
menargetkan penggalangan zakat profesi dan zakat mal senilai Rp 3,5 miliar pada
tahun 2013 ini. Bahkan, menurut Sekretaris Bazda Kota Mataram, Lalu Muhammad
Zainuddin kepada Suara NTB di ruang kerjanya, target ini tahun
2014 mendatang akan ditingkatkan menjadi Rp 3,5 miliar.
Untuk memenuhi peningkatan target tersebut, pihaknya,
kata Zainuddin, akan membidik instansi vertikal. Seperti Polres, ABRI,
Pengadilan Agama, Kejaksaan, Badan Pertanahan Nasional dan Badan Pusat
Statistik. ‘’Instansi-instansi vertikal ini, sejauh ini belum tersentuh,’’
ujarnya. Padahal potensinya sangat besar.
Karenanya, menurut Zainuddin, Bazda Kota Mataram akan
mengadakan sosialisasi kepada pihak-pihak terkait mengenai zakat profesi dan
zakat mal ini. Sosialisasi rencananya akan dilakukan usai lebaran. Sementara
itu, dana yang berhasil digalang Bazda Kota Mataram dalam tahun 2013 ini, sudah
mulai disalurkan sejak tanggal 27 Juli lalu. Diantaranya, untuk melayani fakir
miskin, guru ngaji, marbot masjid dan mualaf. Sejauh ini sumber zakat profesi
yang dihimpun Bazda Kota Mataram hanya dari pegawai Pemkot Mataram.
Untuk fakir miskin yang ada di 50 kelurahan se-Kota
Mataram, Bazda Kota Mataram telah menyalurkan Rp 500 juta. Dimana, tiap
kelurahan diberi jatah 100 fakir miskin yang masing-masing mendapatkan santunan
Rp 100 ribu. ‘’Jumlah totalnya 5.000 orang,’’ cetusnya. Sedangkan untuk marbot
masjid se-Kota Mataram yang berjumlah 228 marbot, diberikan santunan masing-masing
Rp 250 ribu per triwulan. ‘’Jadi setahun mereka dapat empat kali sehingga
totalnya Rp 1 juta per tahun,’’ kata Zainuddin.
Untuk TPQ, santunan yang diberikan bervariasi. Untuk
TPQ yang mempunyai izin, diberikan santunan Rp 2 juta, sedangkan yang tidak
mempunyai izin diberikan Rp 500 ribu. ‘’Ada juga santunan untuk penjaga
sekolah, masing-masing Rp 100 ribu,’’ sebutnya. Dimana jumlah penjaga sekolah
yang bernaung di bawah Dikpora Kota mataram, 170 orang dan di bawah Depag 87
orang. (fit)
Komentar