Usulkan Kartu Mentaram Bahagia

BERBEDA dengan Ketua Komisi II, Nyayu Ernawati, S.Sos., yang menilai Pemkot Mataram masih setengah hati meluncurkan KMS (Kartu Mataram Sehat), Wakil Ketua DPRD Kota Mataram H. Didi Sumardi, SH., justru menilai itu sebagai langkah positif. Menurut dia, semua rencana yang baik dan menguntungkan masyarakat harus didukung.

Kaidah yang harus dijadikan pegangan adalah menyegerakan terhadap sesuatu yang baik dan membahagiakan. KMS itu, kata dia, baik dan membahagiakan masyarakat. Program itu riil sesuai dengan kondisi dan harapan masyarakat Mataram. ‘’Dan ini obsesi yang sejak lama kita harapkan untuk dilaksanakan,’’ cetusnya. Program ini, menurut Didi, tidak ada kaitannya dengan daerah lain, meski terhadap sesuatu hal yang baik itu, bagus untuk diikuti.

Apa yang digagas dan berhasil diterapkan oleh Mataram, demikian politisi Partai Golkar ini, juga banyak menjadi model pembangunan secara nasional. Seperti program imtaq, perencanaan partisipatif, jumat bersih, dan lain-lain. Adanya rencana launcing pada momen yagn bertepatan dengan HUT Kota Mataram, merupakan ide yang cerdas. ‘’Karena namanya launching itu sifatnya spesial dan surprise,’’ imbuhnya. Launching ini harus dibarengi dengan langkah persiapan dan kesiapan perangkat yang mendukung.

Sebab, kalau perangkat belum siap, itu menjadi kurang afdhol. ‘’Saya yakin semua prangkat yang mendukung harus siap. Kalau tidak siap, itu terlalu,’’ katanya. Berkaca pada daerah lain, pada saat masih berstatus calon kepala daerah saja, sudah melaunching. ‘’Masak pimpinan definitif gak bisa lebih hebat,’’ tandasnya. Didi berkeyakinan para staf Walikota cerdas dalam menjabarkan keinginan pimpinannya.

Meski soal nama tidak substantif, Didi mengusulkan nama kartutersebut bukan KMS, tetapi KMB  (Kartu Mentaram Bahagia). Sebab, dengan kartu ini bisa melayani semua aspek pelayanan yang nantinya dibutuhkan oleh masyarakat seperti kesehatan, sosial, kesejahteraan, pendidikan, sandang, pangan, papan dan hak-hak lainnya yang bisa dikembangkan sesuai dengan kemampuan daerah. ‘’Dan dari pelayanan ini masyarakat akan merasakan kebahagiaan. Karena subtansi endingnya adalah kebahagiaan, saya lebih cenderung namanya Kartu Mentaram Bahagia (KMB),’’ ujarnya. (fit)

Komentar