Benahi Kultur Kinerja

HM. Husni Thamrin

KARUTMARUT penanganan aset di Kota Mataram yang belum lama ini mendapat opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian), menurut anggota Pansus Raperda Kota Mataram tentang struktur organisasi, Drs. HM. Husni Thamrin, MPd., memang mengisyaratkan adanya sumbatan di dalam birokrasi Kota Mataram.

Namun demikian, kata Ketua Komisi I DPRD Kota Mataram ini kepada Suara NTB, pembentukan Badan Keuangan dan Aset Daerah sebetulnya bukan satu-satunya solusi yang dapat menghantarkan Kota Mataram terbebas dari belenggu opini WDP. Husni Thamrin, menilai, sumbatan yang membuat Kota Mataram langganan mendapat opini WDP, bukan karena struktur organisasi, tetapi lebih pada kultur kinerja yang belum baik.

‘’Ini masalahnya bukan pada struktur tapi kultur kinerja,’’ tegasnya. Apalagi, politisi PPP ini menganggap, penggabungan urusan keuangan dan aset daerah ke dalam satu struktur organisasi, adalah sesuatu yang kontradiktif. Sehingga, menurut Husni Thamrin, untuk bisa membuat  persoalan aset di Kota Mataram clear dalam arti mampu menjadi WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), bukan hanya struktur organisasi yang perlu dibenahi, tapi juga kultur kierja.

Husni Thamrin meminta kepada Sekda Kota Mataram untuk memperhatikan kultur kinerja bawahannya. ‘’Jangan sampai kerja yang seharusnya sehari, jadi seminggu bahkan berbulan-bulan, kan begitu,’’ imbuhnya. Ia berharap, kultur kinerja ini segera dibenahi sebelum nantinya dilakukan finalisasi raperda struktur organisasi Kota Mataram.

Sebab, akan mejadi sia-sia pembentukan struktur organisasi baru, terlebih yang menganani persoalan aset daerah, manakala kinerja yang ditunjukkan masih sekadarnya. (fit)

Komentar