Mataram (Suara NTB) -
Anggota Komisi III DPRD Kota Mataram, I Gusti
Made Winantara menilai, anggaran BBM (Bahan Bakar Minyak) untuk kendaraan
pengangkut sampah di Dinas Kebersihan Kota Mataram, Rp 2,5 miliar per tahun, terlalu besar. Ia mempertanyakan besarnya
anggaran yang diminta Dinas Kebersihan Kota Mataram, apakah memang dibutuhkan
sebesar itu dan nyata.
‘’Kalau itu nyata, tentunya kami sepakat karena itu
untuk kepentingan masyarakat karena mobil itu untuk mengangkut sampah ke sana
kemari,’’ terangnya. Data-data tersebut terungkap dalam hasil evaluasi Gubernur
NTB terhadap APBD perubahan Kota Mataram tahun anggaran 2013. Hanya saja,
sambung Gusti, Dewan menginginkan ada data rinci penggunaan anggaran BBM
tersebut.
Seperti jumlah kendaraan pengangkut sampah berikut
pergerakan kendaraan itu. ‘’Bila perlu kilometernya berapa,’’ cetusnya. Sebab,
tambah Gusti, anggaran BBM itu harus sesuai dengan pergerakan kendaraan
pengangkut sampah di lapangan. Ia menyesalkan, dengan besarnya anggaran yang
diminta, ternyata masih banyak sampah yang belum terangkut. Padahal seharusnya
antara besarnya pengeluaran berimbang dengan kondisi di lapangan.
‘’Kalau mobil ini harus jalan, berapa kali dia jalan,
kan harus berimbang. Maksud kami seperti itu supaya sesuai,’’ terangnya. Gusti
mencontohkan memasuki musim hujan seperti sekarang ini, di bantaran sungai yang
ada di Kota Mataram masih banyak sampah. Kalaupun misalnya itu dikatakan sampah
kiriman, harus ada pihak yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut.
Dengan besarnya anggaran yang diminta Dinas
Kebersihan, Gusti mengimbau supaya SKPD tersebut lebih proaktif menangani
sampah. ‘’Jangan hanya fokus di pasar dan sampah yang ada di jalan-jalan. Coba
sekarang kita arahkan ke lingkungan-lingkungan,’’ ucapnya. Ia menyarankan
supaya penanganan sampah masuk sampai ke lingkungan-lingkungan. Sebab, gerobak
sampah yang ada, kurang efektif menjangkau sampah sampai tingkat lingkungan.
‘’Sekarang kontainernya sudah jauh-jauh, gerobak
sampah ini kesulitan menjangkau,’’ imbuhnya. Gusti mengaku menerima banyak
pengaduan dari petugas sampah yang menggunakan gerobak sampah yang terkendala
menjangkau TPS (Tempat Pembuangan Sampah). Ia menyarankan supaya Dinas
Kebersihan Kota Mataram lebih fokus pada pengadaan kendaraan roda tiga.
‘’Karena dia lebih menjangkau sampai ke
lingkungan-lingkungan,’’ tandasnya. Karena kenyataan di lapangan bahwa di
lingkungan-lingkungan begitu banyak sampah. Menurut Gusti, Truk pengangkut
sampah lebih efektif digunakan di jalan-jalan protokol, di terminal dan di
pasar-pasar. (fit)
Komentar