Anggaran Sanitasi dan Air Bersih Meningkat

Warga Mataram Masih Konsumsi Air Sumur


Mataram (suara NTB) –
Pemkot Mataram berkomitmen melaksanakan deklarasi Mataram yang menekankan bagaimana terwujudnya sanitasi yang baik dan air bersih. Dimana salah satu isi deklarasi Mataram adalah, kabupaten/kota yang merupakan anggota Akkopsi (Asosiasi kabupaten Kota Peduli Sanitasi) harus menyisihkan angagran dua persen per tahun. Karenanya, anggaran untuk sanitasi  dan air bersih di Kota Mataram, diklaim terus meningkat. Namun di satu sisi, hingga saat ini, masih ada warga Kota Mataram yang mengkonsumsi air sumur gali yang menurut penelitian, mengandung bakteri e-coli.

Kepala Bappeda Kota Mataram, Lalu Martawang yang dikonfirmasi di DPRD Kota Mataram, Senin (25/11) kemarin menyebutkan, anggaran sanitasi dari yang awalnya hanya Rp 432 juta pada tahun 2011 lalu, meningkat menjadi Rp 613 juta tahun 2012 dan tahun ini jumlahnya meningkat drastis menjadi Rp 3,5 miliar. Sedangkan untuk air bersih dari Rp 396 juta pada tahun 2011 kemudian ditingkatkan menjadi Rp 549 juta tahun berikutnya dan tahun 2013, anggaran untuk air bersih di Mataram meroket menjadi Rp 11 miliar. Termasuk di dalam anggaran penyelenggaraan air bersih itu adalah hibah dari pemerintah Australia.

Dengan peningkatan anggaran yang cukup besar, baik untuk sanitasi, terlebih air bersih, Martawang berharap semua masyarakat memiliki sanitasi yang baik, serta menikmati layanan air bersih. Ia membantah, jika masih banyak warga Mataram yang belum terlayani air bersih. ‘’Memang masih ada, tapi jumlahnya tidak banyak,’’ cetusnya.

Melalui aparat kelurahan, pihaknya, sambung Martawang sedang melakukan pendataan untuk mengetahui berapa sesungguhnya jumlah warga yang belum menikmati air bersih. Warga yang belum terlayani air bersih dari PDAM, akan difasilitasi melalui hibah dari pemerintah Australia. Hibah ini diprioritaskan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. ‘’Jadi kita minta warga tidak lagi mengkonsumsi air dari sumur gali karena mengandung bakteri e-coli,’’ ucapnya.

Namun demikian, sampai sekarang, tidak hanya Kota mataram tapi semua kabupaten/kota Se-Indonesia, alokasi anggaran untuk sanitasi dan air bersih, masih berkisar 1 persen. (fit)

Komentar