Bukan Hadiah

KABAR tidak sedap mengiringi kunjungan kerja anggota Bangar (Badan Anggaran) dan Banmus (Badan Musyawarah) DPRD Kota Mataram. Keberangkatan mereka Selasa (26/11) kemarin hingga empat hari ke depan dikabarkan sebagai ‘’hadiah’’ karena telah menyelesaikan pembahasan RAPBD Kota Mataram tahun anggaran 2014 tepat waktu. Bahkan Kota Mataram menjadi daerah pertama yang menetapkan APBD 2014.

Dikonfirmasi mengenai kabar tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram kemarin, membantah kunker Bangar dan Banmus itu sebagai ‘’hadiah’’. ‘’Bukan hadiah, bukan reward. Ini normal, sesuai jadwalnya,’’ cetusnya menjawab Suara NTB di DPRD Kota Mataram. RAPBD Kota Mataram 2014 memang telah diselesaikan sesuai jadwal. Karena aturan menyebutkan APBD harus sudah ditetapkan paling lambat satu bulan sebelum berakhirnya tahun anggaran bersangkutan.

Ini, lanjutnya, tentu merupakan prestasi yang baik. Sebab, dari beberapa kali evalusai di Pemprov NTB, Kota Mataram sempat beberapa kali terlambat menetapkan. ‘’Waktu evaluasi di provinsi disampaikan progres kabupaten/kota. Salah satunya bagaimana APBD ditetapkan tepat waktu. Tidak enak kalau kita telat-telat terus,’’ pungkas Didi. Sebaliknya, dengan penetapan APBD tepat waktu, akan memberikan sesuatu yang lebih baik kepada masyarakat.

Sehingga, per 1 Januari 2014, APBD bisa langsung dijalankan. Didi menyatakan, ini bukan yang pertama Kota Mataram tepat waktu menetapkan APBD. Tahun 2013 pun Kota Mataram tepat waktu. Hanya saja, tanggalnya lebih maju. Penetapan APBD tepat waktu, menurut dia, sebagai bentuk good will dan political will dari Pemkot Mataram bersama DPRD Kota Mataram.

Mantan Ketua DPRD Kota Mataram ini menganalogikan penetapan APBD sebagai pembangunn sebuah gedung. Jika tidak diselesaikan tepat waktu akan mempengaruhi hal-hal yang lainnya. Seperti nasib tukang dan lain-lain. Penetapan APBD tepat waktu ini, sambung Didi, diharapkan dapat menjaga serapan anggaran supaya senantiasa proporsional di tiap triwulan.

Manajemen yang proporsional akan berpengaruh cukup luas. Baik terhadap pertumbuhan ekonomi, maupun terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. ‘’Dengan manajemen yang diatur waktunya secara tertib, cenderung menghasilkan output yang maksimal dibandingkan jika dikerjakan secara terburu-buru,’’ tegas Didi. (fit)

Komentar