Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum

Empat Tahun Berturut-turut Tak Capai Target


Mataram (Suara NTB) –
Pengelolaan retribusi parkir tepi jalan umum di Kota Mataram, sungguh memprihatinkan. Bagaimana tidak, sudah empat tahun berturut-turut penerimaan retribusi parkir tepi jalan umum yang dikelola Dishubkominfo (Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika), tidak mencapai target. Tepatnya sejak tahun 2009 lalu.

‘’Ini terhitung sudah tahun keempat target retribusi parkir tepi jalan umum tidak mencapai target,’’ ujar anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, Yeyen Seprian Rachmat, SE., MSi., kepada Suara NTB kemarin. Ia menyayangkan hal tersebut. Pasalnya, sudah sejak lama Dewan mendorong teradinya perubahan pola penarikan retribusi tepi jalan umum. Tidak tercapainya penerimaan retribusi tepi jalan umum, membuktikan bahwa pola yang digunakan Pemkot Mataram, dalam hal ini Dishubkominfo Kota Mataram, tidak mampu mencapai target.

‘’Sampai mendekati akhir tahun, penerimaan kita baru Rp 750 juta lebih dari target Rp 1,35 miliar lebih pada tahun 2013. Ini salah satu bukti,’’ demikian Yeyen. Supaya hal ini tidak berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, menurut dia sudah saatnya dilakukan evaluasi menyeluruh. Sebab, bagaimanapun pola yang diterapkan dalam pemungutan retribusi parkir tepi jalan umum, tidak akan berarti apa-apa sepanjang, potensi yang ada tidak dikelola dengan cara yang benar.

Dikatakan Yeyen, harus ada kajian yang komprehensip dengan cara duduk bersama dengan semua pihak terkait. ‘’Harus mau mendengar masukan dari semua pihak, kalau memang kita sama-sama berkeinginan meningkatkan penerimaan retribusi parkir tepi jalan umum,’’ imbuh Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Kota Mataram ini. Pasalnya, potensi retribusi parkir tepi jalan umum di Mataram, sesungguhnya, sangat besar.

Salah satu tolak ukurnya adalah jumlah kendaraan bermotor, baik roda empat, terlebih kendaraan roda dua, terus bertambah. ‘’Ini yang harusnya jangan disia-siakan oleh Pemkot Mataram sebagai sumber PAD,’’ kata Yeyen. Kalau potensi yang besar seperti penggambaran bertambahnya jumlah kendaraan bermotor, tidak segera digarap dengan baik, ia khawatir, percepatan peningkatan PAD dari sektor penerimaan retribusi parkir tepi jalan umum, tidak akan bisa diharapkan.

Selain itu, Yeyen juga melihat ada sejumlah titik parkir tidak dioptimalkan pengelolaannya. Registrasi ulang jukir liar, hanya salah satu upaya. Pasalnya, memang keberadaan jukir liar di Mataram ditengarai sudah menggurita. ‘’Sudah waktunya Pemkot Mataram memangkas ini semua,’’ ujarnya. (fit)

Komentar