Antisipasi Perkembangan Udayana

Yeyen Seprian Rachmat

PERNYATAAN Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said yang mengatakan, potensi parkir di Jalan Udayana kecil meskipun terlihat ramai, mengundang reaksi dari kalangan DPRD Kota Mataram. Anggota Komisi II DPRD Kota Mataram Yeyen Seprian Rachmat, SE., MSi rupanya tidak setuju dengan sudut pandang orang nomor satu di jajaran PNS tersebut.

‘’Parkir Udayana itu bukan masalah besar kecilnya, tetapi ada uang rakyat yang dipungut di situ (Udayana, red),’’ ujarnya kepada Suara NTB, Kamis (12/12) kemarin. Apalagi, setelah uang masyarakat dipungut lalu tidak jelas juntrungannya. Apakah uang itu masuk ke kas daerah atau sebaliknya.

Karenanya, seperti saran Dewan pada pembahasan RAPBD 2014 beberapa waktu lalu, bahwa parkir Udayana harus dibenahi. Salah satunya, untuk mengetahui berapa sebenarnya potensi parkir di sepanjang Jalan Udayana, perlu dilakukan uji petik. Yeyen menyayangkan kalau besar kecilnya potensi parkir Udayana dijadikan orientasi untuk melegalkan atau tidak justru menutup mata keberadaan lahan parkir tersebut.

Pasalnya, sambung politisi Hanura itu, sejak tahun 2008 lalu, retribusi parkir di tepi jalan umum sepanjang Jalan Udayana diduga tidak masuk ke kas daerah. Konon pengelolaan Udayana sudah serahkan Pemkot Mataram kepada sebuah asosiasi pedagang di Udayana. Ketidakjelasan pengelolaan parkir Udayana selama lima tahun ini disayangkan Dewan. Apalagi, kata Yeyen, ke depan Udayana diprediksi lebih berkembang dari kondisi saat ini.

Upaya-upaya yang disarankan Dewan, lanjut Yeyen, sebagai langkah antisipasi perkembangan Udayana. Ia memprediksi ke depan Udayana bisa lebih berkembang dibandingkan kondisi saat ini. Sebelumnya, Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said mengatakan, potensi parkir Udayana memang kelihatan besar karena banyak kendaraan parkir setiap malam. Walaupun kendaraan yang parkir banyak, tapi nilainya sedikit jika dibandingkan dengan kawasan Cakranegara, potensinya kelihatan kecil tapi bernilai besar. (fit)

Komentar