RENCANA
Pemkot Mataram menggandeng pihak ketiga dalam rangka menjaga kebersihan pasar,
mendapat apresiasi positif dari kalangan DPRD Kota Mataram. Anggota Komisi II
DPRD Kota Mataram, TGH. Ahmad Muchlis kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Selasa (3/12) kemarin mengungkapkan,
kalau dilihat dari political will, jelas
tujuan Pemkot Mataram menggandeng pihak ketiga adalah untuk mewujudkan Kota
Mataram yang bersih.
Ahmad Muchlis memuji rencana tersebut sebagai program
yang cerdas. Namun demikian, ia memandang, penerapan program ini tidak secara
gelondongan untuk semua pasar yang ada di Mataram. ‘’Jadi, tidak semua pasar
kebersihannya dipihakketigakan,’’ cetusnya. Kalau hal ini bisa disepakati
dengan Dewan, sebaiknya eksekutif membuat MoU dengan pihak ketiga yang berlaku
selama setahun.
Setelah
itu, lanjut politisi PKS ini, dilakukan evaluasi. Jika hasilnya bagus dan ke
depannya bisa menjajikan kebersihan dan keindahan Kota Mataram, maka persoalan
anggaran tidak menjadi masalah. ‘’Karena kalau disertakan orang ketiga itu, di
satu sisi bisa lebih profesional,’’ ujarnya. Ahmad Muchlis menyarankan, ketika
dilakukan evaluasi nanti, ada penanggungjawabnya. Hanya saja, perlu dipikirkan
dampak yang timbul akibat kebijakan menggandeng pihak ketiga itu.
Sehingga
harapan masyarakat supaya Mataram menjadi kota yang bersih dan sehat bisa
tercapai. Menurut dia, terlalu jauh jika mengaitkan rencana menggandeng pihak
ketiga dalam pembersihan pasar dengan penilaian Adipura. Katanya, Adipura hanya
menilai interior Kota Mataram. Sehingga, kalau mau jujur, Mataram di bagian
dalam harus disikapi serius oleh Pemkot Mataram.
‘’Setiap
kebijakan itu, disamping dampak positifnya, tentu ada dampak negatifnya,’’
demikian Ahmad Muchlis. Ia mencontohkan, petugas kebersihan pasar yang sudah
biasa bekerja di pasar, bisa-bisa kehilangan pekerjaan ketika Pemkot Mataram
memutuskan menggandeng pihak ketiga dalam melakukan pembersihan pasar. Hal ini
harus dicarikan jalan keluarnya sehingga tidak ada ekses lagi dari persoalan
itu.
‘’Jangan
krtika ada satu kebijakan untuk meluncurkan satu kebijakan baru tetapi ada
akibatnya dan kalau akibatnya lebih besar, itu yang harus dibuatkan jalan
keluarnya. (fit)
Komentar