Muhtar |
ANGGOTA
Komisi III DPRD Kota Mataram, Muhtar, SH., menilai banyak pembangunan fisik di
Mataram sia-sia. Hal ini, kata dia, menjadi bahan evaluasi komisi yang
membidangi masalah pembangunan ini ketika pembahasan RAPBD 2014 bersama Dinas
PU Kota Mataram.
Muhtar
menduga proyek yang ujung-ujungnya mubazir itu, tidak melalui tahapan
perencanaan yang matang. Sehingga, alokasi anggaran yang cukup besar dalam
APBD, tidak sebanding dengan manfaat yang dirasakan langsung oleh masyarakat. ‘’Kemarin
kita menekankan kepada Dinas PU untuk pembangunan yang dihajatkan untuk orang
banyak harus melalui perencanaan yang intensif dan mendalam,’’ terangnya.
Politisi
Gerindra inimengaku, selama ini, Dinas PU nyaris tidak pernah melibatkan Komisi
III dalam setiap perencanaan proyek fisik di Mataram. Muhtar menganggap hal ini
sebagai bentuk kelemahan Dinas PU Kota Mataram. Dengan pelibatan Komisi III,
sambungnya, paling tidak Dewan bisa memberikan kontribusi dalam bentuk
sumbangsih daran dan pikiran. ‘’Itu keinginan kita tapi selama ini
kadang-kadang perencanaan pembangunan itu timbul dan tenggelam begitu saja.
Apabila sudah ada masalah baru kita (Dewan, red) dikasih tau,’’ ukunya.
Muhtar
berpendapat, daripada mengalokasikan anggaran besar-besar untuk proyek fisik
yang terbukti belum bisa bermanfaat bagi masyarakat, seperti Mataram Water
Park, lebih baik anggaran itu diarahkan untuk program kemasyarakatan. Ini juga
sejalan dengan program unggulan walikota Mataram dalam hal program ekonomi
kerakyatan.
‘’Daripada
itu sia-sia yang dananya miliaran rupiah, kenapa ndak kita arahkan saja pada
hal-hal positif seperti itu,’’ imbuhnya. Pasalnya, proyek fisik mubazir seperti
MWP, setelah jadipun, Pemkot Mataram masih direcoki dengan anggaran
pemeliharaan. Hal ini, sambung Muhtar, membuat Komisi III menjadi serba salah.
Sebab jika tidak dianggarkan untuk pemeliharaannya, tentu aset tersebut
dikhawatirkan cepat rusak.
Sementara
itu kalau ditawarkan kepada investor, sejauh ini belum ada yang serius. Menurut
Muhtar, daripada Pemkot Mataram gagah-gagahan melakukan pembangunan fisik di
sana-sini, lebih baik diarahkan untuk program pengentasan kemisikinan.
‘’Apalagi di Mataram ini kan masih banyak masyarakat yang miskin,’’ tandasnya. Katanya,
tampak luar Kota Mataram bukanlah wajah Mataram yang sesungguhnya. ‘’Kalau mau
mengetahui kondisi yang sebenarnya, datanglah ke pelosok-pelosok,’’ pungkas
Muhtar. (fit)
Komentar