Sangat Sedikit

ANGGOTA Komisi II DPRD Kota Mataram, TGH. Ahmad Muchlis menyayangkan pernyataan Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said, MM., soal anggaran program aspirasi DPRD Kota Mataram. Padahal, menurut dia, itu bukan program semata-mata Dewan. Dewan katanya, hanya membuat program, tetapi yang melaksanakan adalah eksekutif.

‘’Itu sebetulnya namanya program sharing. Kalau eksekutif punya program, Dewan tidak pernah bisa masuk. Kalau seperti itu kan tidak dimaknakan harus habis dana,’’ terangnya. Karena kalau dilihat dari alokasi anggaran untuk program aspirasi dari semua kabupaten/kota, Kota Mataram anggarannya paling rendah.

Artinya, sambung Muchlis, kalau dimaknakan hanya Dewan, itu keliru. Sebab, Dewan baru bisa berprogram setelah mendapatkan aspirasi. ‘’Itu yang harus dipahami. Ini dilaksanakan oleh eksekutif, bukan kita yang melaksanakan,’’ tandas politisi PKS ini. Ia menyebutkan, kalau Rp 35 miliar untuk kantong Dewan, memang banyak. Sebaliknya, kalau anggaran Rp 35 miliar misalnya dengan asumsi anggaran program aspirasi Rp 1 miliar per anggota Dewan, diperuntukkan bagi warga, tentu sangat sedikit.

Bahkan, sambung Muchlis, kalau dipersentasekan, dari total APBD Kota Mataram yang mencapai hampir Rp 1 triliun, kalau masing-masing anggota Dewan Rp 1 miliar, berarti hanya 4 persen saja. ‘’Hanya 4 persen kok dibilang banyak,’’ cetusnya. Ia berharap, permintaan kalangan Dewan yang menginginkan kenaikan anggaran program aspirasi tidak salah dipersepsikan. Program aspirasi, sambungnya, merupakan komitmen membangun rakyat. (fit)

Komentar