HM. Husni Thamrin |
MENJELANG datangnya bulan suci ramadhan, Pemkot
Mataram diminta mengintensifkan pengawasan. Pemerintah sebagai penanggung jawab
publik di tengah-tengah masyarakat diharapkan membuka ruang-ruang kebaikan dan
meminimalisir atau menutup ruang keburukan yang mengganggu kekhuyukan dalam
melaksanakan bulan ramadhan atau menciderai wiwaba dan kehormatan bulan
ramadhan.
Ketua Komisi I DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Husni
Thamrin, MPd., Sabtu (21/6) meminta Pemkot Mataram melakukan penertiban penyakit
masyarakat yang dinilai berkembang begitu cepat di Kota Mataram. Terutama
penyakit masyarakat yang dapat mempengaruhi umat islam dalam menyambut dan
melaksanakan ibadah puasa. Seperti penjualan minuman keras yang begitu bebas,
baik di pasar-pasar modern maupun di jalan-jalan, perjudian, pergaulan bebas dan menertibkan
rumah makan. Baik rumah makan tradisional maupun modern agar tidak buka di
siang hari.
‘’Siapa lagi yang menjaga kehormatan bulan ramadhan
kecuali kita sendiri,’’ cetusnya. Husni menyarankan agar penertiban penyakit
masyarakat yang berkembang di tengah-tengah kota, dilakukan dengan gerakan
menyeluruh. ‘’Bukan secara parsial atau terpisah,’’ imbuhnya. Memadukan gerakan
struktural dan kultural. Gerakan struktural, lanjutnya, dengan membuat payung
hukum dan melibatkan pejabat struktur sampai tingkat RT.
Dengan begitu Pemkot Mataram dapat mengetahui
titik-titik atau sumber penyakit masyarakat yang ada di wilayah Kota Mataram.
Dengan gerakan struktural maka Pemkot Mataram memiliki database untuk dilakukan
pembinaan persuasif sampai pada tindakan tegas. Gerakan kultural melibatkan
seluruh komponen masyarakat untuk melakukan pengawasan dan pembinaan. Gerakan
ini hendaknya melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.
Sehingga, mereka menjadi sadar dan merasa memiliki
wilayah Kota Mataram. Hal itu sebagai upaya untuk menjaga dan menertibkan
wilayah Kota Mataram dari penyakit masyarakat yang terus berkembang.
‘’Disamping itu juga berkoordinasi dengan aparat kepolisian,’’ tandasnya. (fit)
Komentar