Dari Pembukaan Orientasi Anggota DPRD Kota Mataram 2014-2019



Tingkatkan Kapasitas, Mantapkan Komitmen Bangun Integritas


Mataram (Suara NTB) –
Orientasi anggota DPRD Kota Mataram resmi dibuka oleh Walikota Mataram, Senin (25/8) malam. Pimpinan sementara DPRD Kota Mataram H. Didi Sumardi, SH (HDS) dalam sambutannya, mengingatkan anggotanya untuk mengikuti orientasi secara full time. Bahkan HDS mempersilahkan media untuk ikut melakukan pengawasan bila ada anggotanya yang tidak mengikuti kegiatan orientasi secara penuh sesuai jadwal.

Kegiatan ini menurut Didi, merupakan sebuah langkah awal bagi Dewan Kota Mataram periode 2014-2019 yang akan sangat menentukan langkah-langkah berikutnya dalam menjalankan tugas kedewanan sampai dengan berakhir masa keanggotaan lima tahun ke depan. Karenanya kegiatan ini menjadi penting untuk menambah wawasan, pengetahuan, kapasitas, dan kompetensi bagi para wakil rakyat dalam tugas dan fungsinya sebagai pengemban amanat rakyat.

Ia tidak menampik fenomena yang berkembang di tengah masyarakat, menunjukkan fakta bahwa masyarakat belum memberikan apresiasi positif terhadap Dewan. Ini tercermin dari rendahnya persepsi publik dari hasil-hasil survai. Dimana, tngkat kepercayaan publik kepada Dewan masih rendah. ‘’Tidak satupun lembaga survai yang menempatkan kepercayaan masyarakat kepada Dewan di atas 30 persen. Rata-rata dibawah 30 persen,’’ terang HDS. Padahal, ekspektasi masyarakat terhadap Dewan, sangat tinggi untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat.

"Disini kita memantapkan komitmen untuk membangun integritas yang baik,’’ tegasnya. Ikhtiar tersebut, lanjut HDS membutuhkan dukungan dari semua pihak. Ia berharap orientasi tersebut memberi sinyal positif membangun sinergi yang baik antara eksekutif dan legislatif. Pada orientasi ini, 11 modul berisi materi mengenai tugas dan fungsi wakil rakyat akan mulai diikuti bersama oleh para anggota dewan Kota Mataram masa keanggotaan 2014-2019 tanpa satu sesipun boleh dilewatkan. Setiap anggota dewan diwajibkan mengikuti semua sesi yang diberikan oleh pemateri dari pusat dan Sekretariat Daerah Provinsi NTB.

Apresiasi atas terselenggaranya orientasi juga disampaikan oleh Walikota Mataram H. Ahyar Abduh. Dalam sambutan pembukaannya, Walikota mengatakan dirinya berharap agar orientasi ini dapat berjalan baik dan menjadi bekal bagi para anggota legislatif untuk mengoptimalkan peran sebagai mitra kerja eksekutif di bidang legislasi, anggaran, dan pengawasan. Karena kerja keras telah menanti di depan untuk segera dihadapi. Apalagi saat ini telah mendekati akhir tahun 2014, dan pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Mataram tahun 2015 harus segera dimulai. "Oktober harus sudah masuk pembahasan RAPBD 2015. Karenanya segala hal terkait instrumen kedewanan harus segera diselesaikan,’’ demikian Walikota.

Kemitraan antara eksekutif dan legislatif lanjut Walikota, selama ini telah berjalan dengan baik dan sinergis. Begitu pentingnya makna kemitraan dalam menjalankan roda pemerintahan ini sehingga memerlukan komitmen yang sama dari kedua belah pihak untuk terus menjaga dan mempertahankan semangatnya. Terlebih dengan banyaknya urusan yang menjadi tugas pemerintah untuk diselesaikan, disamping tugas pokok di bidang pembangunan, kemasyarakatan, dan pemerintahan. Tugas yang menurut Walikota mencapai jumlah 300 urusan ini akan dapat diselesaikan secara bersama, dilandasi dengan semangat kemitraan antara pihak-pihak yang terkait. Diantaranya pihak legislatif, dalam hal ini DPRD Kota Mataram.

Orientasi yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Diklat Provinsi Nusa Tenggara Barat ini dijadwalkan selama empat hari, mulai tanggal 25-29 Agustus 2014 di Ballroom Hotel Grand Legi Mataram. Pembukaan dilaksanakan secara resmi oleh Walikota Mataram H. Ahyar Abduh dan dihadiri oleh anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Wakil Walikota H. Mohan Roliskana, Sekretaris Daerah H.L. Makmur Said, beserta segenap jajaran Kepala SKPD lingkup Kota Mataram.

Pemberian materi orientasi dimulai pada tanggal 26 Agustus 2014 dengan empat materi yang disampaikan secara maraton oleh tenaga pengajar khusus. Yaitu mengenai Dinamika Kelompok, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, Demokrasi dan Wawasan Kebangsaan, serta mengenai Sistem Pemerintahan Indonesia. Hari berikutnya ada tiga materi mengenai Kepemimpinan dan Etika Kepemimpinan, Wewenang, Tugas Fungsi dan Tata Tertib DPRD, serta Hubungan DPRD dan Pemda. Hari ketiga, peserta diberikan empat materi mengenai Bentuk Peraturan Daerah, Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah, Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Pembinaan dan Pengawasan Pemda. Sedangkan hari terakhir hanya satu materi mengenai Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. (fit/*)

Komentar