Dukung Cidomo Jadi Angkutan Wisata



WACANA Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) Kota Mataram menjadikan cidomo menjadi angkutan wisata kota mendapat apresiasi positif dari kalangan legislatif. Bahkan anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, Abdul Malik Thalib kepada Suara NTB di kediamannya, Sabtu (2/8) menyatakan mendukung ide Kadisbudpar kota Mataram menjadikan alat angkutan tradisional cidomo menjadi angkutan wisata.

''Dengan catatan sampahnya harus rapi dan tidak tercecer di jalan,'' ujarnya. Menurut Abdul Malik Thalib sangat baik kalau cidomo tidak sekadar menjadi alat angkutan tradisional masyarakat tetapi menjadi angkutan wisata.

Sebab, lanjutnya, menyikapi maraknya keluhan terhadap keberadaan cidomo, jelas tidak mungkin mematikan alat angkutan tradisional tersebut. ''Kalau dimatikan tidak bisa, apa kegiatannya nanti,'' tanyanya. Ia mengingatkan Pemkot Mataram supaya tidak mengambil kebijakan kepada pihak yang sesungguhnya sudah memiliki kegiatan.

Kalau nantinya cidomo benar dijadikan alat angkutan wisata, maka Disbudpar Kota Mataram harus berkoordinasi dengan SKPD lain seperti Dishubkominfo Kota Mataram guna mengatur rute cidomo wisata. Menurut politisi PKS ini, harus ada inovasi dari Dishubkominfo untuk mendesain kantong kotoran kuda yang sesuai. Karena selama ini meskipun semua cidomo dilengkapi dengan kantong kotoran kuda, namun kenyataannya kotoran kuda tersebut tetap saja tercecer di jalan.

‘’Desain kantong kotoran kuda ini yang harus diubah,’’ cetusnya. Untuk desain kantong kotoran kuda yang baik, tidak ada salahnya Dishubkominfo Kota Mataram belajar ke daerah lain yang juga menjadikan cidomo atau kereta kuda sebagai salah satu angkutan resmi. Seperti halnya Yogyakarta. Menurut Abdul Malik Thalib, cidomo dijadikan angkutan wisata ke depan akan sangat berprospek.

Asalkan, sambung Abdul Malik Thalib, faktor-faktor pendukung ke arah sana, tetap diperhatikan. Antara lain, kantong kotoran kuda, rute cidomo wisata serta kusir dengan ciri khas kusir cidomo wisata. Misalnya, demikian Abdul Malik Thalib, agar menguatkan kesan cidomo wisata yang akan mengantarkan para wisatawan ke objek-objek wisata yang mereka kehendaki yang berada di dalam kota, ia menyarankan kusir cidomo bersangkutan mengenakan pakaian adat Sasak. (fit)

Komentar