Lebaran Topat



Dinas PKP Siapkan Stok Daging Sapi Enam Kali Lipat


Mataram (Suara NTB) –
Warga Kota Mataram ternyata cukup konsumtif dalam hal konsumsi daging sapi saat perayaan lebaran. Ini terbukti dari jumlah sapi yang disembelih sehari sebelum perayaan Idul Fitri, mencapai 106 ekor. Melihat tingginya kebutuhan daging sapi saat Idul Fitri itu, Dinas PKP (Pertanian Kelautan dan Perikanan) Kota Mataram telah mengambil langkah antisipasi. Dinas PKP menyiapkan sedikitnya 147 ekor sapi untuk konsumsi saat Lebaran Topat nanti.

Kepala Dinas PKP Kota Kota Mataram, Ir. H. Mutawalli yang ditemui Suara NTB di kediamannya, Jumat (1/8) kemarin mengatakan, pengalaman menjelang Idul Fitri, tepatnya dua hingga tiga hari sebelum lebaran, permintaan daging sapi meroket. Dari kebutuhan pada hari biasa hanya 20 - 25 ekor, langsung meningkat empat kali lipat lebih, yakni mencapai 106 ekor. ‘’Jadi untuk Lebaran Topat kita sudah siapkan 147 ekor,’’ sebutnya.

Mutawalli tidak menampik bahwa warga Mataram belum mengubah pola makan daging saat Lebaran. ‘’Belum bisa diganti dengan ikan, padahal saya katakan ikan itu paling baik,’’ cetusnya.

Meski stok tersedia cukup banyak, namun harga diprediksi tetap naik. ‘’Kenaikan harga daging sapi ini tidak dipengaruhi oleh ketersediaan barang (stok) tapi jumlah yang membeli,’’ terangnya. Mutawalli memastikan jumlah yang disembelih baik saat Idul Fitri maupun Lebaran Topat nanti, melampaui jumlah tersebut. ‘’Jadi yang 106 ekor dan 147 ekor itu yang memotong lewat RPH (rumah potong hewan),’’ imbuhnya. Sedangkan pemotongan gelap yang diduga dilakukan oknum masyarakat di Gubug Mamben, diakui Mutawalli, tidak terpantau.

Mutawalli menjamin kesehatan hewan ternak yang disembelih baik untuk Idul Fitri maupun Lebaran Topat. Sebab , Dinas PKP telah membentuk tim yang bertugas melakukan pemantauan saat pemotongan. Ia mengatakan, selama pemeriksaan kesehatan hewan ternak, tidak ditemukan penyakit pada ternak tersebut. Lagipula, pemeriksaan tidak hanya dilakukan sekali saja.

Bisa dikatakan pemeriksaan hewan ternak yang akan disembelih di RHP sudah melewati pemeriksaan berlapis. Mulai dari Karantina di daerah asal ternak itu sebelum dikirim. Demikian pula saat masuk ke Karantina Mataram, akan dilakukan pemeriksaan serupa. Dan, pemeriksaan terakhir dilakukan petugas sebelum penyembelihan. Dinas PKP mensiagakan lima dokter hewan untuk melakukan pemantauan kesehatan hewan ternak. ‘’Tapi yang sekarang ini kita tidak pakai stempel, hanya sertifikat,’’ imbuhnya. (fit)


Komentar