Sebab,
mengapa Pemkot Mataram menganggarkan mahal-mahal untuk pembangunan cold storage karena tentu sudah punya
program yang jelas. Kalau saja Dinas PKP jeli, keberadaan cold storage itu bisa menjadi wadah agro bisnis. Menurut Faesal,
sosialisasi dari Dinas PKP masih sangat minim dan perlu ditingkatkan.
Dikatakan
Faesal, dalam operasional cold storage
ada kesan Pemkot Mataram berorientasi bisnis. ‘’Kalau Pemkot yang kelola,
pelayanan harus ditingkatkan. Jangan hanya cari untung,’’ pintanya. Sebab,
lanjut politisi Nasdem ini, kalau hanya berorientasi pada keuntungan, cold storage tidak akan pernah maju.
Tidak
hanya cold storage, anggota Dewan dapil Ampenan ini juga menilai banyak program
Dinas PKP yang khusus berkaitan dengan nelayan, belum beres. Faesal
mencontohkan program bantuan untuk nelayan yang lebih sering terkesan salah
sasaran. Mestinya, Dinas PKP harus mempunyai data yang valid berapa nelayan
yang akan dibantu dan siapa yang akan diberikan bantuan itu.
‘’Yang
diberi bantuan justru yang bukan nelayan. Padahal kita katanya ingin
meningkatkan kesejahteraan nelayan,’’ ungkapnya. Seharusnya program bantuan itu
bagaimana menjadikan nelayan tradisional meningkat menjadi nelayan menengah ke
atas. Untuk itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Mataram ini berharap Dinas PKP
Kota Mataram memiliki database yang jelas mengenai jumlah nelayan dan
kondisinya.
Selama
ini, bantuan-bantuan yang digelontorkan oleh Dinas PKP banyak yang tidak
bertahan lama. ‘’Setelah menerima bantuan, sebulan dua bulan tdak diawasi,
bantuan sudah dijual,’’ cetusnya. Menurut Faesal, sikap penerima bantuan yang
terkesan seenaknya itu, harus disikapi oleh Dinas PKP Kota Mataram. Karena,
menurutnya, pemberian bantuan tentu ada harapan dari Pemkot Mataram bagaimana
supaya bantuan itu berkembang. (fit)
Komentar