Basecamp Anak Punk di Dekat Polsek Mataram Diduga Jadi Ajang Seks Bebas



Mataram (Suara NTB)
Disosnakertrans Kota Mataram mengungkap adanya basecamp anak punk dengan jumlah cukup besar di belakang sebuah kafe di Mataram. Kepala Disosnakertrans Kota Mataram H. Ahsanul Khalik kepada Suara NTB di Kantor Walikota Mataram menegaskan rencananya melakukan penertiban.

Pasalnya, aktivitas anak punk di sana, dinilai cukup mengkhawatirkan. Tidak sekadar kumpul-kumpul. Lebih dari itu, basecamp anak punk di belakang kafe itu diduga menjadi ajang seks bebas. Terungkapnya aktivitas terlarang anak punk itu berdasarkan penelusuran Satgas Disosnakertrans sejak sebulan terakhir. Kendati demikian, rencana penertiban belum bisa terlaksana karena jumlah anak punk di sana cukup banyak dan tidak sebanding dengan satgas bentukan Disosnakertrans yang jumlahnya hanya 10 orang.

Yang bisa dilakukan pihaknya saat ini, sambung Khalik adalah pengawasan dan pemantauan. Disamping akan berkoordinasi dengan Satpol PP mengenai keberadaan anak punk di belakang kafe tersebut yang rata-rata berusia antara 17 hingga 25 tahun. Khalik mengklaim anak punk yang kerap mangkal di perempatan-perempatan sudah ditangani.

Khalik mengatakan, pola penanganan anak punk, pihaknya tetap melakukan penertiban. Terlebih kalau misalnya anak punk itu berasal dari luar daerah, akan dikembalikan ke daerah asalnya. ‘’Anggaran untuk mengembalikan ke daerahnya ada di provinsi,’’ imbuhnya. Tidak seperti gepeng dan anjal yang ‘’betah’’ berada di jalan kerap dipicu persoalan ekonomi, tidak demikian dengan anak punk.

Menurut mantan Camat Cakranegara ini, anak punk lebih berlatarbelakang hobi. Sebab, dari hasil penelusuran pihaknya, ada anak punk yang orang tuanya mampu secara ekonomi. Saat ini pihaknya sedang mencoba melakukan identifikasi. ‘’Kalau masih sekolah, kita cari tahu dimana sekolahnya, kemudian kita berkoordinasi dengan kepala sekolahnya,’’ terangnya.

Ia mencontohkan penangkapan anak punk dari Ampenan beberapa waktu lalu. Setelah dikembalikan kepada orang tuanya, ternyata orang tuanya tidak mengetahui anaknya menjadi bagian dari perkumpulan anak punk. (fit)

Komentar