Dorong Kemajuan Kota Mataram



Pimpinan DPRD Kota Mataram Temui PLN

SEPERTI komitmen yang telah disampaikan pimpinan DPRD Kota Mataram, bahwa pola kerja anggota Dewan kini tidak hanya duduk di belakang meja, mulai berbukti. Pimpinan DPRD Kota Selasa (30/9) memulai rangkaian kunjungan kerja mereka ke PT. PLN Wilayah NTB, area Mataram.

Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., diterima oleh manajer PLN area Mataram, Bagus Hari Abrianto berikut jajarannya. Dalam kesempatan itu, Didi menegaskan perlunya komitmen pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan pusat pembangkit listrik, khususnya di Pulau Lombok. Hal ini mengingat ketersediaan atau stok daya yang dimiliki PLN, masih defisit.

Akar masalahnya selama stok daya listri di PLN masih defisit, sepanjang itu, pemadaman ajan terjadi dan pelayanan tidak bisa maksimal. Dimana menurut penjelasan PLN area Mataram, bahwa daya yang tersedia 170 MW. Sedangkan beban puncak 180,43 MW dan cadangan daya yang harus tersedia minimal 10,43 MW. Sehingga, satu-satunya upaya untuk menormalkan kondisi tersebut, harus dengan menambah daya.

Ditengah kondisi tersebut, PLN diharapkan bisa mengikuti dinamika pembangunan di Kota Mataram yang membutuhkan listrik. ‘’Karena kalau PLN tidak mampu memenuhi kebutuhan listrik, maka PLN berkontribusi menghambat pembangunan,’’ tegas Didi yang didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, Muhtar, SH.

Meskipun menurut PLN, Kota Mataram telah mencapai rasio elektrik sebesar 98 persen, namun masih terdapat daftar tunggu sebanyak 3.302. Terhadap hal ini, pinta Didi, PLN hendaknya memprioritaskan masyarakat dan dunia usaha yang dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan Kota Mataram. ‘’Hal yang harus cepat diantisipasi adalah kebutuhan listrik dari beberapa hotel dan mega mall yang sedang dibangun,’’ pintanya. Belum lagi kawasan perumahan dan perdagangan yang berkembang sangat pesat.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu, Didi juga menekankan perlunya memprioritaskan lampu-lampu PJU (penerangan jalan umum). PJU-PJU di Mataram, demikian politisi Partai Golkar ini, harus mendapat perhatian yang serius sehingga Kota Mataram menjadi lebih terang lagi di malam hari. Itu merupakan bagian dari upaya Pemkot Mataram mempercepat pembangunan infrastruktur penerangan menyongsong pelaksanaan MTQ 2016 mendatang.

‘’Hal ini secara khusus harus didukung oleh PLN,’’ imbuhnya. Menurut Didi, PLN perlu memperkuat koordinasi dengan Pemkot Mataram, dunia usaha/pihak swasta dalam mengkonfirmasi berbagai hal terkait rencana pembangunan. Apalagi kalau pembangunan itu berskala besar, tentu berkaitan juga dengan kebutuhan listrik.

‘’Dengan demikian, hal tersebut dapat diantisipasi lebih awal oleh PLN,’’ ulasnya. Didi mengatakan, pihaknya mencacat adanya perkembangan positif terhadap semakin efisiennya beban PJU dan semakin meningkatnya pendapatan dari PPJ (pajak penerangan jalan). Karenanya perlu didorong langkah-langkah efisiensi berbarengan dengan upaya merevitalisasi penerangan jalan di seluruh Kota Mataram.

Manajer PLN area Mataram, Bagus Hari Abrianto yang dikonfirmasi mengapresiasi kunjungan pimpinan DPRD Kota Mataram. Bagaimanapun, antara PLN dengan pemerintah daerah harus terjalin sinergi yang baik. Sebab, posisi Pemda merupakan Dewan pembina dan pengawas. ‘’Sehingga kitapun harus bekerjasama dengan para pemangku supaya program kerja kita bisa selaras dengan program pemerintah,’’ terangnya.

PLN, kata Bagus, siap mendukung pemasangan 60 titik PJU, terlebih itu untuk kepentingan MTQ 2016 mendatang. Demikian pula dengan aspirasi Dewan mengenai pesangan listrik di perumahan. Ia menjelaskan, pembangunan jaringan memang merupakan tugas PLN. Hanya saja, PLN kerap terbentur pada persoalan keterbatasan anggaran dan waktu yang tidak tepat. ‘’Misalnya ketika investor mengajukan permintaannya sekarang kemudian kita tinjau ke lokasi ternyata membutuhkan jaringan yang sangat panjang dan mahal, tentunya kan kami harus usulkan dulu. Nah ini yang membuat pelayanan kita seolah-olah lama,’’ paparnya.

Saat ini, PLN tengah mencari solusi supaya tidak terkendala dengan keterbatasan anggaran. ‘’Apalagi kalau kita lihat Mataram memang sudah diprogramkanmenjadi kota metropolis, mau tidak mau, kita harus mendukung,’’ ucap Bagus. Untuk itu, ia meminta kepada Pemkot Mataram untuk menyiapkan pola pemasangan kabel bawah tanah. ‘’Nanti mungkin tiang-tiang ini (tiang listrik, red) tidak perlu ada lagi,’’ ujarnya. (fit/*)

Komentar