MARAKNYA
aksi kejahatan yang terjadi di kawasan wisata di Pulau Lombok khususnya dan NTB
pada umumnya, belum juga menemukan solusi. Kondisi ini tentu saja sangat
memprihatinkan. Padahal, daerah ini sangat ingin unggul dari sektor pariwisata.
Memang Lombok dikenal sebagai daerah yang menyimpan segudang potensi pariwisata
yang cukup menjual. Tidak saja bagi wisatawan dalam negeri tapi juga wisatawan
mancanegara.
Bahkan
eksotisnya pantai-pantai di Pulau Lombok sudah menjadi kerap menjadi buah bibir
para wisatawan dalam negeri dan wisatawan mancanegara. Dalam sejumlah
kesempatan Lombok kerap disebut-sebut menjadi daerah tujuan wisata yang paling
ingin dikunjungi para traveler di Indonesia, juga di mancanegara. Wajar jika
banyak turis yang terhipnotis keindahan alam Lombok, karena memang banyak
pilihan objek wisata yang bisa dikunjungi di Lombok.
Dengan
potensi dan ‘’kegilaan’’ wisatawan akan keindahan Lombok, mestinya menjadi
‘’ladang’’ pendapatan asli daerah. Sehingga target kunjungan satu juta
wisatawan mampu tercapai. Namun belakangan ini kondisnya mulai berbeda. Lombok
dianggap tidak lagi aman bagi wisatawan. Setidaknya keluhan para pelaku wisata
di Lombok Tengah dapat menjadi tolak ukur betapa iklim usaha wisata sangat
terganggu oleh aksi kejahatan yang mulai tidak pandang bulu.
Banyak
wisatawan menjadi sasaran kejahatan. Laporan demi laporan telah disampaikan
kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut kasus kejahatan yang menimpa tamu
dari sejumlah hotel di Lombok Tengah. Sayangnya, laporan itu tak membuahkan
hasil. Sebab, tidak banyak pelaku kejahatan di kawasan wisata yang bisa
ditangkap. Ini menujukkan polisi belum memberikan perhatian serius terhadap keamanan
kawasan wisata.
Kejahatan
yang terjadi di kawasan wisata tidak bisa disamakan dengan kejahatan yang
terjadi di kawasan lainnya. Justru kejahatan dengan korban para turis, terlebih
turis mancanegara merupakan masalah serius yang juga membutuhkan penanganan
yang tidak sekadarnya dari aparat kepolisian. Sebab, wisatawan yang mengalami
aksi kejahatan di kawasan wisata bukan tidak mungkin menceritakan kejadian yang
dialaminya kepada teman-temannya bahkan masyarakat dunia.
Karenanya,
keamanan di kawasan wisata mutlak harus ditingkatkan. Sebab, jika dibiarkan
tanpa penanganan yang jelas, nasib pariwisata Pulau Lombok khususnya dan NTB
pada umumnya, akan terpuruk di mata nasional dan masyarakat internasional. Harus
ada komitmen kuat dari semua pihak. Terutama aparat kepolisian. Pihak
Kepolisian harus punya pola pengamanan untuk mengantisipasi terjadinya
kejahatan di kawasan-kawasan wisata.
Salah
satu faktor penentu baik buruknya masa depan pariwisata NTB adalah keamanan.
Wisatawan akan berpikir ulang untuk mengunjungi kawasan wisata yang tidak aman.
Karena, esensi orang berwisata adalah ingin mencari keindahan di tengah
kenyamanan dan keamanan tentunya. (*)
Komentar