Komisi III Curiga Bukan karena Faktor Desain
Mataram
(Suara NTB) –
Komisi
III DPRD Kota Mataram mulai mencium aroma ketidakberesan terhadap molornya
pembangunan MSB (Mataram Sunset Beach) di Loang Baloq. Bahkan komisi yang
membidangi masalah pembangunan ini mencurigai alasan PT.MMS (Mas Murni
Sejahtera) mengulur waktu pembangunan MSB, bukan semata-mata karena alasan
perubahan desain.
‘’Kalau
perusahaan besar harusnya dari awal sudah melakukan kajian. Begitu juga dari
segi desain,’’ ujar Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, I Gede Wiska, SPt.,
menjawab Suara NTB di ruang kerjanya,
Senin (20/10). Ia menyayangkan pembangunan MSB terbengkalai akibat alasan
perubahan desain yang diklaim anak perusahaan Helindo Grup ini.
Molornya
pembangunan MSB yang telah meneken MoU dengan Walikota mataram dan mengantongi
persetujuan DPRD Kota Mataram dinilai merugikan masyarakat sekitar. Pasalnya,
masyarakat sekitar, kata Wiska sudah terlalu berharap atas pembangunan MSB. ‘’Kami
curiga bukan karena faktor desain tapi ada faktor lain,’’ ucap Ketua Fraksi PDI
Perjuangan ini.
Menurut
Wiska, tidak mungkin perusahaan sekelas Helindo tidak mengkaji terlebih dahulu
ketika memutuskan ingin berinvestasi di Mataram. Karenanya, ia mendorong Pemkot
Mataram segera bersikap. Jangan sampai ‘’digantung’’ investor, Pemkot justru
diam saja. Sebaliknya, Pemkot Mataram harus mempunyai posisi tawar yang baik.
Sebab, jika tidak ada sikap yang jelas atas molornya pembangunan MSB, bukan
tidak mungkin ke depan kerjasama dengan pihak ketiga akan bernasib sama.
Seperti
diketahui, nilai investasi MSB mencapai Rp 250 miliar. MSB akan melengkapi
taman hiburan rakyat Loang Baloq. Rencananya MMS akan membangun hotel,
apartemen dan pusat perbelanjaan serta menata taman Loang Baloq yag telah
dibangun Pemkot Mataram. Pembangunan di atas lahan 3 hektar itu, akan rampung
dalam 36 bulan.
Sebelumnya,
Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh menyatakan dirinya masih optimis pembangunan
Mataram Sunset Beach (MSB) oleh PT Mas Murni Sejahtera (MMS) di Loang Baloq
akan tetap berlanjut. Kendati sampai saat ini kegiatan fisik di lokasi
pembangunan masih belum terlihat sejak ground
breaking awal Maret lalu. (fit)
Komentar