KONDISI
jalur by pass BIL di sejumlah titik
cukup memprihatinkan. Tidak saja retak, ruas jalan nasional itu juga
bergelombang. Kondisi itu cukup membahayakan pengguna jalan. Pasalnya,
kendaraan yang lalu lalang di by pass
hendak menuju bandara dan sebaliknya rata-rata dalam kecepatan tinggi. Sehingga
dibutuhkan kondisi jalan yang mulus dan stabil.
Sayangnya,
jalan by pass BIL, baru lima tahun dibangun,
konstruksinya sudah bermasalah. Seperti dilansir Suara NTB edisi Selasa (28/10), jalur by-pass BIL dari wilayah Tandek hingga Desa Batujai, menujukkan
kondisi jalan retak yang tersebar di beberapa titik. Begitu pula kondisi jalan
yang bergelombang. Hanya di beberapa lokasi. Kendati demikian, kondisi tersebut
cukup berbahaya. Terutama bagi pengendara yang mungkin baru melewati jalur
tersebut.
Karena
bisa saja menimbulkan kecelakaan, jika tidak berhati-hati. Pasalnya, secara
kasat mata kondisi jalan memang mulus. Namun ketika dilewati justru
bergelombang. Kondisi terparah terjadi di sekitar wilayah Sulin dan Tandek
Desa, Labulia. Ruas jalan di wilayah ini sudah banyak yang retak-retak. Meskipun
merupakan ruas jalan nasional, bukan berarti Dinas PU dan ESDM Lombok Tengah
maupun Dinas PU Provinsi NTB hanya bisa berpangku tangan.
Karena
berada di wilayah Lombok Tengah, paling tidak Dinas PU dan ESDM Loteng merasa
ikut memiliki. Caranya, aktif menginformasikan kondisi ini kepada Balai Jalan
Wilayah VIII Denpasar melalui Dinas PU Provinsi NTB. Langkah ini diharapkan
dapat mendorong percepatan penanggulangan jalan by pass BIL yang retak dan bergelombang tersebut.
Dari
total panjang by pass BIL sekitar 21
km, sekitar 6 – 7 kilometer yang bermasalah. Janji Kepala Dinas PU Provinsi
NTB, H. Dwi Sugianto yang mengatakan, pemeliharaan jalan nasional yang dibangun
tahun 2008 itu akan dilakukan tahun 2015 mendatang, harus benar-benar
dipastikan dapat terwujud. Sebab, jika tidak terealisasi perbaikannya, kondisi
jalan by pass yang diketahui telah
retak dan bergelombang di beberapa titik ini, akan semakin parah.
Pemerintah
sudah mengalokasikan anggaran Rp 60 – 90 miliar pada tahun 2015 untuk
memperbaiki jalan tersebut. Anggaran puluhan miliar itu hendaknya dapat
mendukung performance jalur by pass yang setiap harinya dilewati
ratusan kendaraan. Sebagai pintu masuk NTB, jalan by pass BIL sangat strategis. Kesan sebagai salah satu daerah
tujuan wisata dapat terlihat dari kesungguhan Pemerintah memperhatikan
infrastruktur jalan. Dengan jalan yang mulus, mengesankan Pemda memang serius
menjadikan daerah ini sebagai daerah yang nyaman dikunjungi.
Karenanya,
perbaikan jalan by pass yang retak
dan bergelombang pada tahun 2015 harus menjadi salah satu prioritas. (*)
Komentar