GAUNG
Mataram menjadi kota metropolis nampaknya semakin dekat. Tidak sekadar status,
menjadi sebuah kota metropolis tentu dibutuhkan perangkat-perangkat pendukung. Kalah
hanya melihat dari perkembangan berikut trend bertambahnya jumlah penduduk,
tidak diragukan lagi, Mataram berpotensi memenuhi syarat itu.
Namun
untuk saat ini, kalau dilihat dari segi jumlah penduduk, Mataram belum mampu
menjadi kota metropolis. Syarat-syarat menjadi kota metropolis adalah pertama,
suatu wilayah jika penduduknya hidup dari sektor industri dan jasa. Kedua,
apabila suatu wilayah dengan jumlah penduduknya diantara 1.000.000-5.000.000
jiwa.
Oleh
sebab itu, untuk wilayah Kota Mataram, kecuali jumlah penduduk, syarat-syarat
tersebut sebenarnya sudah terpenuhi. Misalnya, syarat pertama dilihat dari
perspektif geografi, Mataram sudah sangat jelas aktivitas penduduknya mayoritas
hidup dari sektor jasa. Kemudian, Kota Mataram juga menjadi pusat pertumbuhan.
Sehingga, Kota Mataram dijadikan pusat pembangunan dan dapat mempengaruhi
daerah-daerah sekitarnya.
Menjadi
kota metropolis, bukan tanpa dampak. Justru dampaknya harus dipikirkan dari
sekarang. Lantas apa dampak positif dan negatif Kota Mataram menjadi kota
metropolis? Dampak positif yang dihasilkan, tentu sangat banyak. Antara lain
Kota Mataram akan memberikan pengaruh positif terhadap pemusatan dan persebaran
sumberdaya. Yaitu hadirnya pusat-pusat pertumbuhan akan menarik jumlah tenaga
kerja sehingga arus mobilitas akan meningkat. Diharapkan langkah ini mampu mempercepat
pemerataan sumberdaya.
Kedua,
Kota Mataram akan memberi pengaruh positif terhadap perkembangan ekonomi.
Artinya bahwa adanya peluang kerja di berbagai sektor yang relatif terbuka dan
adanya gerakan arus barang, akan memacu pertumbuhan alat transportasi,
perkantoran, perdagangan atau pemasaran, kesehatan, jasa dan lain. Harapannya
akan menambah pendapatan masyarakat.
Ketiga,
Kota Mataram memberi pengaruh terhadap perubahan sosial budaya masyarakat.
Dimana hal ini akan memotivasi masyarakat untuk berlomba memiliki pengetahuan,
keterampilan dan kesiapan. Terbukanya arus informasi dan komunikasi untuk
percepatan pembangunan, meningkatkan status sosial masyarakat sehingga dapat
melatih masyarakat untuk hidup lebih disiplin.
Faktor-faktor
pendukung untuk menyongsong Mataram menjadi kota metropolis menjadi
tanggungjawab bersama. Seperti yang disampaikan Ketua DPRD Kota Mataram, H.
Didi Sumardi ketika bertemu dengan manajemen PLN area Mataram. PLN juga diminta
mendukung sesuai dengan bidangnya. Untuk itu PLN harus mampu menjadi Mataram
menjadi kota yang terang benderang. Sebab, sampai saat ini saja, di banyak
tempat, Mataram masih terlihat gelap.
Untuk
mempercepat Mataram terang benderang, Pemkot Mataram juga harus memberi
dukungan. Minimal membuat gorong-gorong khusus untuk mendukung pola kabel bawah
tanah. (*)
Komentar