KONDISI
toilet di Taman Sangkareang Kota Mataram menjadi perbincangan di media sosial.
Ini terdengar sepele, namun Pemkot Mataram juga perlu berhati-hati. Pesatnya
perkembangan IT membuat masyarakat kerap menumpahkan keluhan, kritik maupun
sarannya melalui media sosial. Seperti dilakukan masyarakat kota Mataram yang
mengeluhkan kondisi toilet di Taman Sangkareang yang tidak hanya bau, tapi juga
tidak terawat.
Mestinya
hal itu tidak perlu terjadi kalau saja Pemkot Mataram lebih peka terhadap
fasilitas publik yang ada Mataram. Apalagi sekarang Taman Sangkareang sudah
menjadi salah satu ikon Kota Mataram. sehingga, ketika ada masyarakat
mengeluhkan joroknya kondisi toilet di taman yang bersebelahan dengan Kantor
Walikota Mataram itu, nampaknya sah-sah saja.
Karena
ekspektasi masyarakat mengenai Taman Sangkareang, cukup tinggi. Memang, dari
tampilan fisik Taman Sangkareang, sangat asri dan cukup indah. Hal itu membuat
masyarakat betah berlama-lama di taman itu. Keindahan Taman Sangkareang membuat
keberadaan fasilitas publik seperti toilet umum, menjadi sangat vital. Namun,
kondisi toilet di Taman Sangkareang tidak pelak mengecewakan bahkan membuat
malu.
Apa
jadinya kalau pengunjung yang kebetulan menggunakan toilet di Taman Sangkareang
itu adalah dari luar daerah, tentu akan menjadi kabar kurang menguntungkan bagi
Kota Mataram yang telah berstatus sebagai kota MICE (Meeting,
Incentive, Conference, Exhibition). Sebagai kota MICE, Taman Sangkareang yang
berhadapan langsung dengan salah satu hotel ternama di jantung Kota Mataram sering
menjadi tujuan jalan-jalan para wisatawan.
Tidak
hanya Taman Sangkareang. Pemkot Mataram harus lebih memperhatikan fasilitas
publik yang ada di taman-taman lainnya maupun di objek-objek wisata. Sudah
menjadi rahasia umum, toilet umum di objek-objek wisata di daerah ini, bisa
dikatakan kurang layak. Ini tentu bertolak belakang dengan konsep kota MICE.
Petinggi
Pemkot Mataram seperti Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana diyakini
sangat konsen terhadap kebersihan dan kenyamanan kota ini. Hanya saja, apa yang
menjadi keinginan Wakil Walikota Mataram ini, nampaknya sulit diterjemahkan
oleh bawahannya. Ini terbukti dengan tidak dilaksanakannya instruksi Wakil
Walikota Mataram yang sejak dua bulan lalu memerintahkan agar toilet di Taman
Sangkareang ditata ulang sehingga tidak jorok seperti sekarang ini.
Kemudian,
untuk pemeliharaannya ke depan, Pemkot Mataram bisa mengadopsi pola-pola
pengelolaan toilet di kota-kota besar. Dimana toilet umum dikelola secara
profesional. Setiap orang yang menggunakan toilet umum wajib membayar sesuai
tarif yang telah ditentukan. Uang yang terkumpul nantinya dimanfaatkan untuk
biaya pemeliharaan kebersihan taman itu sendiri.
Pola
ini bisa diterapkan di semua toilet umum yang ada di objek wisata di Kota
Mataram. sehingga untuk urusan pemeliharaan toilet tidak lagi membebani APBD
Kota Mataram. Pengelola toilet umum bila perlu dikerjasamakan dengan pihak
ketiga agar kebersihannya lebih terjamin. Karena, sudah selayaknyalah toilet
menjadi tempat yang nyaman. (*)
Komentar