SENIN
(30/3) kemarin, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh telah menyampaikan LKPJ
(Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) akhir tahun anggaran 2014 dan akhir masa jabatan 2010-2015 di hadapan
rapat paripurna di DPRD Kota Mataram. Dalam LKPJ itu, Walikota menggambarkan
sejumlah keberhasilan yang telah diraihnya selama memimpin Kota Mataram tahun
2014 dan dalam kurun lima tahun ini.
Secara umum, capaian pembangunan yang
telah dilaksanakan periode 2011 sampai 2015 menurut Walikota sejalan dengan
pelaksanaan 3 program unggulan Pemkot Mataram. Seperti peningkatan kualitas SDM dalam rangka peningkatan daya saing daerah capaian diklaim sangat gemilang. Dimana angka melek huruf meningkat dari 91,85 persen pada tahun 2011 menjadi sebesar 94,31 persen pada
tahun 2014.
Angka Harapan Hidup pada tahun 2011
mencapai 67,13 tahun meningkat menjadi 68,63 tahun pada tahun 2014. Ketersediaan
infrastruktur kesehatan yang memadai menjadi salah satu penopang
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang baik. Peningkatan signifikan terjadi
pada rasio layanan infrastruktur kesehatan, dengan bertambahnya jumlah
Puskesmas menjadi 11 puskesmas pada tahun 2014 yang mempengaruhi cakupan layanan, serta berkembangnya pusat layanan kesehatan yang dikelola oleh swasta/masyarakat.
Pemberian insentif bagi Kader Posyandu, PKK, KB, Kepala Lingkungan, dan Pekasih yang terus ditingkatkan, sehingga keberadaannya juga merupakan Kader Pembangunan Daerah pada
level terdepan. Deklarasi Kota Mataram sebagai Kota Layak Anak merupakan langkah utama dalam
Pengembangan Kebijakan Kota Layak Anak yang diimplementasikan melalui
penyusunan Rencana Aksi Daerah Kota Layak Anak (RAD-KLA). Dalam upaya meringankan beban masyarakat maka diberikan
Santunan Kematian, Bantuan Beras Kepada Orang Tua Jompo, Santunan Kepada Panti
Asuhan, Bantuan Siswa Miskin (BSM), Bimbingan Belajar Gratis Bagi Siswa Miskin.
Pemberdayaan
ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal, dengan capaian kinerja revitalisasi pasar
tradisional dan penataan Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) yang hingga tahun 2014
ditata sebanyak 19 titik. Pertumbuhan
Wira Usaha Baru (WUB) menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hingga tahun
2014 telah terealisasi sebanyak 7.668
WUB. Jumlah Industri
Kecil Menengah Formal tahun 2011 sebanyak 1.558 unit usaha mengalami
peningkatan menjadi 1.947 unit usaha pada tahun 2014. Sedangkan IKM Non Formal
mengalami peningkatan dari 1.545 unit usaha di tahun 2011 menjadi 1.707 unit
usaha di tahun 2014. Jumlah koperasi mengalami peningkatan dari 517 koperasi
tahun 2011 menjadi 594 koperasi tahun 2014.
Peningkatan daya dukung infrastruktur perkotaan
dalam rangka pencapaian peningkatan kualitas SDM dan pemberdayaan ekonomi
rakyat juga disebutkan berhasil. Indikatornya meningkatnya jalan dalam
kondisi baik yang merupakan kewenangan Pemkot Mataram dari 235,31 kilometer
pada tahun 2011 menjadi 291,51 kilometer pada tahun 2014 atau bertambah 23,88
persen. Selain itu terjadi juga peningkatan panjang jalan dari 310,41 kilometer
pada tahun 2011 menjadi 347,19 kilometer pada tahun 2014. Pembangunan jalan
baru yang merupakan sharing bersama
dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, meliputi akses Bandara
Internasional Lombok yaitu Jalan Gajah Mada menuju Patung Sapi, Jalan Tembus
Bung Hatta, Jalan Tohpati Cakranegara Utara. Peningkatan Jalan, yaitu Jalan
Energi, Jalan Industri, Jalan Saleh Sungkar, Jalan TGH. Faisal, Jalan Bung
Karno, Jalan Pinggir Sungai Jangkuk, Jalan Dakota, Jalan Penghulu Agung dan
lain lain.
Atas berbagai klaim
keberhasilan itu, DPRD Kota Mataram hendaknya tidak menerima begitu saja. Apa
yang disampaikan Walikota Mataram itu perlu diuji oleh Pansus yang telah
dibentuk DPRD Kota Mataram. Suatu program dapat dikatakan berhasil jika antara
pengakuan Pemkot sesuai dengan fakta yang dirasakan oleh masyarakat. Dengan
kehadiran ketua-ketua fraksi dalam jajaran keanggotaan Pansus LKPJ diharapkan
mampu memberikan hasil maupun rekomendasi yang faktual terhadap Pemkot Mataram
sebagai bahan perbaikan ke depan. (*)
Komentar