Pesimis Bisa WTP



Mandek, Penghapusan Aset Kota Mataram


Mataram (Suara NTB) –
Keseriusan Pemkot Mataram ingin lepas dari opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian) dipertanyakan. Pasalnya, pembahasan rencana penghapusan aset senilai Rp 45 miliar yang telah diajukan ke DPRD Kota Mataram, madek. Hampir sebulan tidak ada pembahasan yang dilakukan terkait penghapusan aset.

Anggota Pansus Aset DPRD Kota Mataram, Misban Ratmaji, SE., kepada Suara NTB di DPRD Kota Mataram tidak menyangkal bahwa pembahasan rencana penghapusan aset itu, mandek. Ia menegaskan, mandeknya pembahasan itu akibat ulah jajaran BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) yang tidak kunjung mengajukan data yang diminta Pansus yang diketuai Drs. HM. Zaini ini.

‘’Kita minta eksekutif segera meyelesaikan apa yang telah disepakati kemarin. Membuat, melaporkan data-data tentang aset yang akan dihapus secara lengkap,’’ terangnya. Pansus dalam hal ini tidak bisa asal-asalan menyetujui apa yang menjadi keinginan BPKAD. Perlu dilakukan telaah dan kajian mendalam terkait aset-aset yang akan dihapus.

Pansus, kata Misban, tidak ingin ada masalah dikemudian hari terkait penghapusan aset milik Pemkot Mataram itu. Azas kehati-hatian tetap diutamakan. Karenanya, Pansus meminta supaya data yang diajukan BPKAD rinci dan lengkap. Maksudnya, lanjut Misban, supaya Pansus bisa segera memberikan rekomendasi penghapusan aset itu.

Dari awal, Pansus mengarahkan supaya data-data itu diajukan secara bertahap, tidak harus secara borongan. ‘’Jadi sementara ini masih tertunda. Macetnya di eksekutif karena kita belum menerima data yang akan dihapus,’’ imbuhnya. Kelambanan eksekutif menyerahkan data aset yang akan dihapuskan, membuat Pansus pesimis Kota Mataram bisa meraih WTP tahun depan.

Seperti diketahui, awal pengajuan rencana penghapusan aset itu ke DPRD Kota Mataram, pihak BPKAD begitu bersemangat. Bahkan, BPKAD sempat mendesak agar penghapusan bisa dilaksanakan di akhir tahun 2014 lalu. Karena tak ingin gegabah, Pansus memandang perlu dilakukan kajian terkait itu. Aset bermasalah, membuat Mataram selalu gagal mendapat opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).

Dari sejumlah pansus yang dibentuk Dewan, hanya Pansus aset yang menunjukkan tanda-tanda akan merampungkan tugasnya. (fit)

Komentar