Pertanyakan Keberpihakan Pemkot



KETUA Komisi III DPRD Kota Mataram, I Gede Wiska, SPt., mempertanyakan keberpihakan Pemkot Mataram terhadap sektor pertanian. Ini menyusul kondisi saluran irigasi di sejumlah titik, dalam kondisi rusak. ‘’Seharusnya di Perda Tata Ruang itu harus sudah mencakup semuanya. Kalau sekarang baru bicara seperti itu, ini kelihatannya seperti tidak ada rencana yang matang dari Pemkot,’’ terangnya menjawab Suara NTB di kantornya, Sabtu (4/4).

Komisi III berharap irigasi tetap harus diperhatikan meskipun Dinas Tata Kota dan Pengawas Bangunan mengklaim bahwa pertanian bukan prioritas, melainkan sektor jasa perdagangan. ‘’Tapi tetap, jangan mengesampingkan petani, termasuk infrastrukturnya seperti irgasi dan lain sebagainya,’’ demikian Wiska. Politisi PDI Perjuangan ini berujar, masih banyak masyarakat Kota Mataram yang menggantungkan hidupnya dari pertanian.

Pemkot mestinya sudah tanggap dengan kondisi yang ada, bahwa masih ada masyarakat yang menjadi petani maupun buruh tani. Untuk itu, Wiska mengajak semua pihak untuk mengkaji pernyataan pihak Dinas Takowasbang yang menyatakan bahwa petani yang ada di Mataram kebanyak bukan merupakan pemilik lahan. ‘’Ini juga perlu kita pertanyakan, dari mana data itu,’’ cetusnya.

Sebab, informasi yang diterima pihaknya, aku Wiska, justru masih banyak petani yang sekaligus sebagai pemilik lahan. Ia menilai ketidakberpihakan Pemkot Mataram terhadap sektor pertanian, berseberangan dengan kebijakan pemerintah pusat terkait swasembada pangan. Karenanya, segala sesuatu terkait kebijakan tersebut harus disiapkan dengan matang.

Tidak sebatas saluran irigasi, pupuk dan bibit juga diharapkan ada keterlibatan Pemkot. ‘’Kemudian pascapanennya bagaimana. Itu juga harus dilihat, jangan dikesampingkan,’’ pintanya. Wiska mengatakan, pihaknya cukup mengapresiasi rencana Pemkot Mataram mengkaji kembali kebijakan tata ruang meskipun terkesan terlambat.

‘’Tapi jangan mengkaji tata ruang itu untuk merugikan masyarakat, kita juga akan catat dan cek itu,’’ imbuhnya. Komisi III akan melihat  kajian tata ruang ke depan apakah lebih menguntungkan masyarakat atau sebaliknya menguntungkan kalangan pengusaha.yang terpenting saat ini adalah, Pemkot harus konsisten dengan apa yang telah dibuatnya.  ‘’Jangan sampai, kita yang membuatnya, kita sendiri yang melanggarnya,’’ kata Wiska. (fit)

Komentar