Anggaran Pengamanan Pilkada Dipangkas

Mataram (Suara NTB) –
Anggaran pengamanan Pilkada Kota Mataram yang diajukan Polres Mataram, tidak berjalan sesuai harapan. Pasalnya, dari anggaran pengamanan yang diajukan sebesar Rp 2,5 miliar, Pemkot Mataram hanya sanggup memenuhi kurang dari setengahnya. Pemkot Mataram, kata Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, I Wayan Sugiartha, dalam rapat dengan Badan Anggaran DPRD Kota Mataram Jumat (29/5) menyatakan hanya mampu memberikan Rp 750 juta untuk anggaran pengamanan Pilkada oleh Polres Mataram.

‘’Tapi Polres Mataram minta supaya dibulatkan menjadi Rp 1 miliar,’’ cetusnya. Pemberian anggaran pengamanan Pilkada Kota Mataram kepada Polres Mataram, tidak terlepas dari kemampuan keuangan daerah. Apalagi, terkait Pilkada, tidak hanya anggaran pengamanan Pilkada Kota Mataram oleh Polres Mataram yang harus disiapkan tetapi juga untuk tiga instansi lainnya seperti KPU Kota Mataram, Panwaslu Kota Mataram dan Dandim.

‘’Ini menjadi problem semua daerah yang akan melaksanakan Pilkada serentak ini,’’ katanya. Sebab, semua biaya, lanjut Wayan Sugiartha, dibebankan kepada APBD. ‘’Inilah salah satu risikonya. Sehingga pihak-pihak terkait bisa menyesuaikan dengan kondisi keuangan Kota Mataram,’’ pungkasnya. Karena, dalam APBD perubahan, tidak ada penambahan anggaran yang signifikan terhadap keuangan daerah.

Penambahan anggaran yang ada hanya berasal dari DAK (Dana Alokasi Khusus). Sementara DAK sudah jelas peruntukkannya. ‘’Tidak boleh diutak atik,’’ cetusnya. Sehingga, item-item mana saja yang akan dirasionalisasi dari usulan anggaran pengamanan Pilkada yang terealisasi kurang dari setengah nilai yang diajukan, menjadi kewenangan Polres Mataram.

‘’Tolonglah disesuaikan,’’ pintanya. Anggaran pengamanan itu tidak termasuk pengamanan oleh Dandim. Untuk Dandim, dari usulan sekitar Rp 1 miliar, Pemkot Mataram hanya mampu sekitar Rp 250 juta. Diakui Wayan Sugiarta, nilai realisasi itu cukup jauh dari usulan. Demikian pula dengan KPU dan Panwaslu Kota Mataram yang telah mengajukan anggaran yang cukup besar, tetapi tidak serta merta bisa terpenuhi semua.


‘’Mana yang bisa dirasionalisasi, kita rasionalisasi,’’ katanya. Seperti halnya anggaran untuk KPU Kota Mataram, ada anggaran yang bisa dianggarkan dalam APBD murni 2016. (fit)

Komentar