PENCANANGAN
tahun 2016 sebagai tahun penanganan sampah oleh Dinas Kebersihan Kota Mataram, mendapat
apresiasi dari kalangan Dewan. Namun yang menjadi catatan, untuk mewujudkan
tahun pencanangan sampah, sarana prasarana harus dipenuhi terlebih dahulu.
‘’Jangan
sekadar mencanangkan, tetapi elemen atau sarana pendukungnya belum
dipersiapkan,’’ ujar Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, Syamsul Bahri,
SH menjawab Suara NTB kemarin. Sebab,
tidak mungkin masyarakat mau diminta untuk sadar kebersihan dan membuang sampah
pada tempatnya. ‘’Jangan nanti kita menyuruh-nyuruh saja, kemudian bagaimana masyarakat menempatkan sampah yang
sudah dipilah, sementara sarana tidak tersedia,’’ imbuhnya.
Karena
bagaimanapun, sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga harus ada TPA-nya. Untuk
bisa menyukseskan tahun penanganan sampah itu, mutlak membutuhkan penganggaran
yang memadai. Namun demikian, tidak hanya Dinas Kebersihan Kota Mataram yang
bergerak dalam persoalan ini, tapi juga elemen yang ada kaitannya dengan Pemkot
Mataram. Selain itu, masyarakat juga harus mendukung hal itu.
‘’Anggarannya
dulu, baru kita bisa berpikir sarana pendukung yang seperti apa yang akan kita
buat,’’ ucap Syamsul. Untuk itu, TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) juga harus
melihat inovasi Dinas Kebersihan yang mencanangkan tahun 2016 sebagai tahun penanganan
sampah. Syamsul berharap pencanangan itu tidak sekadar usulan saja. Usulan itu
justru perlu di back up oleh TAPD.
Langkah
penanganan sampah memang harus segera dilaksanakan. ‘’Jangan menunggu sampai
kumuh dulu, baru kita membahas,’’ cetus politisi Nasdem ini. Dalam hal
kebersihan kota, menurut Syamsul, sebetulnya Kota Mataram sudah jauh tertinggal
dari daerah-daerah lainnya. Ia mencontohkan Pemkot Surabaya bahkan sudah
memiliki mobil penyapu jalan yang mampu membersihkan noda-noda yang menempel di
aspal.
Malah
petugas kebersihan di kota pahlawan itu bekerja hingga larut malam untuk
menjamin kota itu tetap bersih. Tentunya dengan pola jam kerja yang telah
diatur bergiliran. ‘’Di Mataram, satupun belum kita lihat. Masih berkutat pada
armada yang kekurangan,’’ pungkasnya. Jangan sampai Pemkot Mataram hanya
mencanangkan penaganan sampah berupa cerita kosong nantinya. Sementara saat
penganggaran TAPD tidak mendukung itu.
‘’Intinya,
TAPD juga harus mendukung inovasi Dinas Kebersihan karena sudah pasti tidak
terlepas dari pembicaraan soal anggaran,’’ tandas Syamsul. (fit)
Komentar